Parigi- Warga Desa Posona, Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong berharap calon Gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 1 Ahmad HM Ali dapat memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat.

Sebab janji politik program Kartu Sulteng Sejahtera (KSS) yang diusung Rusdy Mastura dan Ma’mun Amir pada Pilkada 2020 hingga kini tidak terealisasi.

RS (42), seorang guru bantu di salah satu sekolah madrasah di Desa Posona, mengaku sempat merasa bahagia ketika mendapatkan KSS, namun kebahagiaan itu berubah menjadi kekecewaan setelah kartu tersebut tidak dapat digunakan sebagaimana dijanjikan.

Baca juga: Pasangan BERAMAL komitmen tingkatkan kesejahteraan warga Balut

“Kami sempat bahagia saat mendapatkan Kartu Sulteng Sejahtera. Hingga saat ini tidak ada terealisasi,” kata dia.

Hal serupa diungkapkan oleh MR, seorang buruh panjat dari Desa Donggulu, yang hingga kini masih menyimpan KSS sebagai bentuk kekecewaannya.

Baca juga: Bandara Mutiara Palu distribusi 25 hewan kurban untuk wilayah sekitar bandara

“Kartu ini masih saya simpan sebagai kenang-kenangan atas kebohongan Pak Cudi kepada orang miskin seperti saya. Dia bilang ini bukan programnya, tapi program Pak Ahmad Ali, makanya tidak mau dijalankan. Kami tidak bodoh,” ujarnya.

KSS yang awalnya menjadi harapan masyarakat menengah ke bawah, kini menjadi simbol kekecewaan, selama masa pemerintahan Rusdi Mastura dan Ma’mun Amir banyak warga merasa ditinggalkan dan janji politik tersebut dinilai tidak terealisasi.Kegagalan program ini juga menjadi sorotan dalam diskusi kebijakan publik di Kota Palu beberapa waktu lalu.

Baca juga: KPU Parigi Moutong sesalkan kericuhan di debat publik

SBS, seorang mahasiswa doktoral kebijakan publik Universitas Tadulako, mengungkapkan bahwa isu kegagalan KSS dapat menjadi batu sandungan besar bagi Rusdi Mastura dalam Pilkada 2024.

“Kalau isu Kartu Sulteng Sejahtera terus diangkat oleh tim suksesnya, ini hanya akan memancing ingatan masyarakat tentang kekecewaan mereka. Apalagi sekarang masyarakat bisa membandingkan informasi lewat media sosial. Akibatnya, malah Pak Mat (sapaan Ahmad Ali) yang akan dipilih, karena masyarakat tahu siapa yang benar-benar bertanggung jawab,” ungkap SBS.

Baca juga: Komnas HAM Sulteng serukan pilkada ramah HAM

Dengan dinamika politik ini, Pilkada Sulteng 2024 diprediksi akan menjadi pertarungan sengit, terutama dengan semakin kritisnya masyarakat dalam menilai rekam jejak para kandidat. (Rilis)