Transformasi SDMK perlu untuk pemerataan distribusi nakes
Parigi- Transformasi SDMK (Sumber Daya Manusia Kesehatan) perlu dilakukan untuk pemerataan distribusi tenaga kesehatan (nakes) pada fasilitas kesehatan milik pemerintah, kata Pj Bupati Parigi Moutong, Sulawesi Tengah Richard Arnaldo.
“Sudah seharusnya fasilitas kesehatan diisi tenaga kesehatan yang memadai seperti dokter, perawat, bidan, tenaga farmasi, kesehatan lingkungan, petugas gizi dan petugas teknis lainnya,” kata Richard Arnaldo di Parigi, Kamis (22/8/2024).
Baca juga: Polisi ungkap tiga kasus ilegal fhising di Sulteng
Ia menjelaskan pemerataan distribusi nakes guan memantapkan pelayanan kesehatan pada masing-masing fasilitas kesehatan seperti puskesmas maupun rumah sakit (RS).
Sehingga pada saat masyarakat datang berobat, mereka dapat terlayani dengan baik karena perangkat dan SDMK tersedia.
Baca juga: Kota Palu dapat kuota 70 orang bekerja di Jepang lewat SSW
“Transformasi SDMK tidak cukup hanya memenuhi kebutuhan kuantitas, tetapi juga perlu didukung dengan kualitas dan penyebaran tenaga medis sehingga fasilitas kesehatan memiliki tenaga kesehatan yang handal,” ujarnya.
Ia memaparkan di Parigi Moutong terdapat 24 puskesmas, puluhan fasilitas kesehatan milik pemerintah hingga saat ini masih kekurangan SDMK, diantaranya Dokter Umum, Dokter Spesialis Gigi, Perawat, Bidan, Kesmas, Farmasi, Gizi, Kesling, dan Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM).
Baca juga: Pemkot Palu terima kunjungan DPR Aceh bahas HAM
Kondisi ini masih menjadi tantangan bagi Pemkab Parigi Moutong untuk memenuhi kekurangan-kekurangan tersebut, oleh sebab itu transformasi SDMK dinilai dapat menjadi solusi ke depan.
“Parigi Moutong memiliki tiga RS milik pemerintah yang terletak di Parigi, Tinombo dan Moutong untuk memudahkan layanan kesehatan kepada masyarakat,” ucapnya.
Baca juga: Beasiswa Baznas sangat membantu mahasiswa UIN Palu
Menurut data Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah sekitar 5,94 persen Puskesmas di Sulteng belum memiliki dokter umum, sementara dari 26 RS milik Pemda masih sekitar delapan RS dilengkapi dengan tujuh jenis layanan dokter spesialis dasar.
“Parigi Moutong terus berupaya menuju tujuh jenis layanan dokter spesialis dasar. Sebab sektor kesehatan merupakan layanan dasar yang harus diberikan kepada masyarakat,” kata Richard menuturkan. (Mikha)
Baca juga: Pemkab Parigi dan BPJAMSOSTEK komitmen lindungi pekerja konstruksi
Tinggalkan Balasan