Palu- Tim terpadu di bentuk Pemerintah Kabupaten Morowali Utara (Morut) Sulawesi Tengah untuk mengawasi distribusi elpiji bersubsidi 3 kilogram di Morut yang akhir-akhir ini dikabarkan terjadi kelangkaan.

Perlu pengawasan yang ketat penyaluran dari tingkat agen ke pangkalan. Tim terpadu dikoordinir oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP),” kata Wakil Bupati Morowali Utara Djira melalui keterangan tertulisnya diterima di Palu, Selasa (4/2/2025).

Baca juga: Tidak ada kericuhan aksi unjuk rasa penolakan tambang di Parimo

Ia mengemukakan, banyak laporan masyarakat diterima pihaknya mengenai kelangkaan elpiji bersubsidi di daerah tersebut sehingga memicu harga produk bersubsidi di atas harga eceran tertinggi (HET).

Oleh sebab itu, Pemkab Morut segera melakukan inspeksi di tingkat pangkalan guna memastikan apa penyebab terjadinya kelangkaan elpiji 3 kilogram.

Baca juga: Baznas Parigi Moutong realisasikan Rp1,4 miliar pemasukan ZIS 2024

“Berdasarkan aturan, elpiji bersubsidi hanya dijual di pangkalan resmi. Kalau ada yang menjual di luar pangkalan itu artinya ilegal,” ujarnya.

Dilaporkan sejak dua pekan terakhir elpiji 3 kilogram di Morut tembus dikisaran harga Rp70 ribu hingga Rp80 ribu per tabung yang dijual pengecer, padahal harga resmi produk tersebut sesuai HET Rp27.800 per tabung.

Maka Pemkab setempat menegaskan tidak ada lagi elpiji bersubsidi dijual bebas di kios/warung selain di pangkalan.

Baca juga: Kabupaten Poso dan Parigi Moutong sepakati tapal batas wilayah

“Kami telah membahas dengan sejumlah pihak masalah ini melalui pertemuan pada Seini (3/2), menghadirkan pihak agen dan TNI/Polri, pemerintah kecamatan setempat serta instansi teknis terkait, ” tutur Djira.

Menurut pemkab setempat meski telah berlaku program subsidi tepat, namun hal itu belum efektif di Morowali Utara, sebab warga yang semestinya berhak mendapat produk subsidi mengeluh kesulitan memperoleh elpiji tabung melon tersebut.

Baca juga: Mahasiswa UIN Palu dilibatkan sosialisasi pendidikan pemilih

“Tim terpadu harus bekerja cepat, kendalikan situasi supaya masyarakat seharusnya berhak mendapat elpiji subsidi bisa memperoleh produk tersebut secara mudah,” kata dia. (RoMa)