Palu- Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Morowali Utara dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah berkolaborasi mengatasi bencana hidrometeorologi banjir di sejumlah wilayah di kabupaten itu.

“Kolaborasi penting guna percepatan penanggulangan bencana banjir,” kata Bupati Morowali Utara Delis J Hehi melalui keterangan tertulisnya di terima di Palu, Sabtu (12/4/2025).

Baca juga: DPRD Sulteng gelar rapat paripurna istimewa HUT ke-61 Sulawesi Tengah

Ia menjelaskan, penanganan banjir di sejumlah wilayah di Morut selain menyalurkan bantuan logistik, juga penangan infrastruktur yakni pembuatan tanggul di Sungai Laa di wilayah Kecamatan Petasia Timur.

Karena sungai tersebut meluap hingga menggenangi jalan raya, akibatnya tidak bisa dilalui kendaraan bermotor.

Baca juga: Rektor UIN Datokarama Palu ajak tingkatkan mutu kampus raih akreditasi unggul

Selain membuat tanggul di sepanjang Sungai Laa, berdasarkan kajian yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Morut dan BPBD hal yang mendesak dilakukan adalah meninggikan permukaan jalan antara Bunta-Korololama.

“Meninggikan jalan adalah solusi menghindari banjir di kemudian hari, masalahnya saat ini adalah jika terjadi banjir maka jalan akan terendam,” ujarnya.

Baca juga: Kondisi pascabanjir Parigi Moutong mulai kondusif

Pada kunjungan Gubernur Sulteng Anwar Hafid di Morut pada Rabu (9/4) masalah banjir di kabupaten itu akan dibahas dengan pemerintah pusat melalui kementerian terkait.

“Tentunya kami mengupayakan langkah yang terbaik dalam penanganan banjir di daerah ini,” ucap Delis.

Baca juga: Gubernur Sulteng harap PSU di Banggai membuahkan hasil yang baik

Ia mengemukakan, pada Kamis (10/4) pihaknya juga menyalurkan bantuan logistik kepada korban bencana di Desa Togo Mulya, Kecamatan Petasia Barat menggunakan perahu, karena jalan terendam banjir sehingga tidak bisa dilalui mobil.

Ia menjelaskan, di Desa Togo Mulya sekitar 311 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir akibat luapan sungai Laa.

Baca juga: Warga binaan Lapas Luwuk diberi penguatan keterampilan las

Bupati mengemukakan akan menyiapkan anggaran untuk melanjutkan pekerjaan peninggian badan jalan, supaya transportasi darat di desa itu tetap lancar meski terjadi banjir besar seperti saat ini.

“Sejak dua pekan terakhir jalan raya menuju Togo Mulya tidak bisa dilewati baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Satu-satunya alat transportasi adalah menggunakan perahu,” tutur Delis. (RoMa)

Baca juga: PMI Morut komitmen bantu penanganan banjir