Palu- Pasar murah subsidi yang dilaksanakan Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah sebagai upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan bahan pokok di daerah menjelang bulan suci Ramadhan.

“Puasa tinggal lima hari, maka kami melakukan langkah-langkah strategis melalui pasar murah sebagai upaya membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palu Zulkifli di Palu, Rabu (6/3/2024).

Ia menjelaskan pasar murah dilaksanakan pihaknya juga bagian dari upaya pengendalian harga bahan pokok, yang mana hari besar keagamaan (Islam) pihaknya melaksanakan kegiatan tersebut sebanyak empat kali.

Baca juga: Rp200 juta disiapkan subsidi bahan pokok untuk pasar murah

Dua kali menyambut bulan puasa dan dua kali menjelang Idul Fitri dengan melibatkan sekitar 20 distributor maupun retail.”Pasar murah kali ini memasarkan sekitar sembilan bahan pokok, masing-masing komoditas mendapat subsidi dari pemerintah Rp5 ribu,” ujarnya.

Menurut dia berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya sejumlah bahan pokok pada momen Ramadhan mengalami kenaikan, oleh sebab itu perlu langkah antisipasi dan pengendalian sehingga lonjakan harga dapat ditekan.

Baca juga: Tiga tahun Pemkot Palu berjuang lawan sampah hingga dapat adipura

Adapun komoditas yang dipasarkan yakni bahan pokok utama diantaranya beras, minyak goreng dalam kemasan, gula pasir dalam kemasan, tepung terigu, telur ayam, susu dalam kemasan, bawang merah dan bawang putih, termasuk elpiji 3 kilogram.

“Masyarakat antusias berbelanja di pasar murah. Warga berhak mendapat subsidi adalah mereka yang terdaftar dalam Program Keluarga Harapan (PKH), syaratnya saat berbelanja menunjukan kartu PKH,” tutur Zulkifli.

Baca juga: Bentuk kampung adaptif iklim, Pemkot-Arkom siap kolaborasi

Kemudian segmen non subsidi warga tetap mendapat bahan pokok dengan harga relatif murah dibandingkan harga bahan pangan di pasar tradisional yang mana selisih harga barang sekitar Rp2 ribu.

Penyelenggaraan program ini ditargetkan dalam setahun enam kali, meski begitu tidak menutup kemungkinan pelaksanaannya dapat bertambah bila terjadi kenaikan harga secara masih.

Baca juga: Wali kota: Penghargaan Adipura didedikasikan untuk warga Palu

“Disperindag Palu menyediakan dana sekitar Rp200 juta untuk mensubsidi sembilan bana pokok penting,” ucapnya.

Ia menambahkan dari hasil pemantauan harga bahan pokok di pasar tradisional saat ini oleh pihaknya memang terjadi lonjakan namun masih dalam angka wajar.

Beras misalnya sejak akhir Februari 2024 mengalami lonjakan dari harga Rp14 ribu menjadi Rp15 ribu lebih per kilogram hingga saat ini masih tetap bertahan di harga tersebut.”Skema subsidi lanjutan tahun 2023.

Baca juga: Gardu Induk PLTU Palu-3 mulai diuji coba

Paling tidak hadirnya pasar murah ini mengurangi beban belanja bahan pokok masyarakat, pemerintah daerah (pemda) terus berupaya mengendalikan harga supaya tidak terjadi inflasi tinggi,” kata dia. (Wan)

Baca juga: Bulog dan Sigi intervensi lonjakan harga beras lewat pasar murah