Investor pasar modal Sulteng diproyeksikan tumbuh 35 persen
Palu- Investor Pasar Modal Sulawesi Tengah (Sulteng) diproyeksikan tumbuh 35 persen atau sekitar 27 ribu-an tahun 2024, kata Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Setiap tahun kami mengupayakan jumlah investor meningkat sebagai upaya untuk membangun iklim investasi pasar modal yang lebih baik,” kata Kepala BEI Perwakilan Sulteng Putri Irnawati di Palu, Selasa (28/5/2024).
Ia menjelaskan tahun 2023 jumlah investor melantai di pasar modal Sulteng tumbuh signifikan sebanyak 76.918 Single Investor Identification (SID) atau sekitar 48 persen, dibandingkan tahun 2022 hanya sekitar 52.060 SID.
Baca juga: BEI: Investasi pasar modal Sulteng didominasi investor saham
Oleh sebab itu BEI optimis tahun ini pertumbuhan tersebut dapat tercapai, karena investasi di bursa efek cukup minati masyarakat sebab modal awal investasi murah dan tidak memberatkan.
“Ini salah satu alasan mengapa masyarakat minta berinvestasi di pasar modal. Bursa efek juga dapat menjadi wadah untuk belajar membangun bisnis dan membaca peluang investasi,” ujarnya.
Guna mewujudkan target tersebut maka BEI terus memperluas jangkauan sasaran melalui kegiatan edukasi baik menyasar segmen pemerintah daerah (pemda), sekolah, perguruan tinggi hingga sektor swasta.
Baca juga: Perusahaan skala besar perlu bermitra dengan UMKM untuk penguatan ekonomi
Menurut data BEI jumlah transaksi pasar modal Sulteng tahun lalu sebesar Rp7 triliun, sebagian besar investasi dikuasai investor milenial dengan presentasi 63 persen usia 30 tahun ke bawah.
“Tren menunjukkan anak muda sangat tertarik dengan model investasi seperti ini, kami berasumsi modal dikeluarkan tidak besar sehingga itu yang menjadi daya tariknya,” ucap Putri.
Dibandingkan dengan investor berdasarkan pekerjaan dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) hanya sekitar 7 persen melantai di pasar modal, pegawai swasta 31 persen, pelajar/mahasiswa 27 persen, pengusaha 16 persen, ibu rumahtangga 4 persen, guru 1,7 persen dan lainnya 14 persen.
Baca juga: BEI: Investasi pasar modal Sulteng didominasi investor saham
“Pasar modal juga mengedukasi masyarakat bagaimana melihat ciri-ciri investasi legal dan investasi bodong, sebab akhir-akhir ini banyak orang tertipu karena investasi bodong. Bursa efek secara pengoperasiannya memiliki legalitas pemerintah dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” kata Puri menuturkan. (Mikha)
Baca juga: Peserta aktif program Jamsostek di Sulteng capai 518.141 orang
Tinggalkan Balasan