Palu- Warga Palu perlu manfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam menanam tanaman sayur-sayuran atau tanaman produktif sebagai upaya untuk membangun kemandirian pangan.

“Upaya ini dilakukan guna mendekatkan bahan pangan dan memenuhi kebutuhan bumbu dapur rumahtangga,” kata Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Palu Rahmad Mustafa di Palu, Senin (4/11/2024).

Ia menjelaskan langkah ini juga dilakukan sebagai bagian dari strategi Pemkot Palu menjaga inflasi daerah, sebab bahan pangan salah satu komoditas mempengaruhi inflasi.

Baca juga: 57 warga pra sejahtera Palu dapat bantuan meteran gratis dari PLN

Saat ini telah dimulai pembinaan warga menanam tanaman produktif/sayuran di pekarangan rumah melalui pembinaan Balai Penyuluh Pertanian (BPP).

“BPP menyediakan bibit sesuai kebutuhan masyarakat, seusia benih apa yang mereka mau tanam,” ujarnya.

Baca juga: Adib berbagi pengalaman berobat DBD manfaatkan JKN

Ia mengemukakan, pemberdayaan masyarakat dilakukan Pemkot Palu saat ini melibatkan kelompok Dasawisma maupun Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) sebagai garda terdepan mengampanyekan gerakan menanam memanfaatkan pekarangan rumah.

Metode budi daya dapat dilakukan dengan model manual maupun menggunakan wadah hidroponik, karena hasil produksi tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.

Baca juga: Indeks ketimpangan wilayah mengukur pertumbuhan ekonomi

“Beragam jenis sayuran ditanam memperkaya komoditas pangan untuk dikonsumsi keluarga,” ujarnya.

Ia menambahkan, upaya lain pengendalian inflasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Palu menggunakan pendekatan program Palu Mandiri Tangguh Pangan (Palu Mantap) diintervensi dari bagian hulu ke hilir.

Baca juga: Debat kandidat momen paslon raih dukungan pemilih

Intervensi ini memberdayakan petani atau kelompok tani menanam cabai, yang mana TPID telah menyalurkan 500 bibit cabai ke masing-masing BPP untuk ditanam petani yang dikemas dalam bentuk lomba.

“Program ini dilakukan untuk pemenuhan komoditas cabai di akhir Tahun 2024 dan awal Tahun 2025. Gerakan tanam cabai sudah dilakukan sejak Oktober lalu,” tutur Rahmad. (Wan)

Baca juga: PT GNI Tawarkan peluang karier-kolaborasi global di Mandarin Job Fair 2024