Tokoh pers di Palu donasikan buku likuefaksi Palu untuk pendidikan
Palu- Tokoh pers di Kota Palu, Sulawesi Tengah Tasman Banto mendonasikan buku hasil karyanya berjudul Likuefaksi Palu Menggemparkan Dunia kepada sejumlah sekolah untuk kepentingan pendidikan.
“Buku ini saya buat sebagai pengingat dahsyatnya bencana gempa magnitudo 7,4 disusul tsunami dan likuefaksi pada 28 September 2018,” kata Tasman Banto di Palu, Senin (30/1/2024).
Baca juga: 1.074 hektare lahan disiapkan pengembangan durian di Sulteng
Ia menjelaskan buku hasil karyanya itu sengaja didonasikan kepada sekolah untuk menjadi bahan bacaan di perpustakaan sekolah, sekaligus dapat dijadikan untuk penguatan mitigasi bencana kepada siswa.
Buku dengan isi 150 halaman itu menyajikan suasana dan cerita sejak awal terjadinya gempa, tsunami, dan likuefaksi di Palu, Sigi, dan Donggala.
Kemudian bantuan pangan/logistik dan sukarelawan berdatangan dari berbagai kota, termasuk dari luar negeri. Melakukan upaya penyelamatan korban bencana.
Baca juga: UIN Palu segera terapkan sistem informasi ijazah berbasis digital
“Buku ini hanya dicetak terbatas dan tidak dijual. Dua sekolah sudah saya donasikan masing-masing lima eksemplar, yakni Sekolah SMP Al-azhar Palu dan SMA Negeri 1 Palu. Selain untuk bahan bacaan sekolah, buku ini juga sudah saya bagi kepada teman-teman, termasuk Gubernur Sulawesi Tengah,” tutur Tasman.
Buku Likuefaksi Palu Gemparkan Dunia, katanya, hanya dicetak sebanyak 350 eksemplar, setengah dari jumlah tersebut sudah dibagikan kepada rekan-rekan sejawat maupun masyarakat membutuhkan.
Baca juga: Jalan sehat KPU Parimo bagian dari sosialisasi Pilkada 2024
Di bagian akhir buku itu, kata dia, Di para ilmuwan dunia terkejut dengan bencana yang terjadi di Sulawesi Tengah, bahkan ilmuwan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika (NASA) pun terkejut atas fenomena alam terjadi.Hingga kini Tasman sudah menulis tiga buku. Buku pertama La Ode Kaimuddin, Pemimpin Abad 21.
Buku itu ditulis bertiga dengan wartawan Kompas Yamin Indas (alm), dan wartawan LKBN ANTARA Rolex Malaha. Buku kedua tentang pengalaman mendonorkan darah, berjudul Darahku Nyawamu,” ujarnya.
Baca juga: Palu berzikir kenang enam tahun bencana gempa
Sementara itu Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Palu Dahlan M Saleh mengapresiasi atas karya intelektual yang diciptakan Tasman Banto, bagi sekolah buku tersebut menarik untuk dibaca sekaligus menambah ilmu pengetahuan.
“Terima kasih atas buku ini, karya intelektual mahal, kami diberikan secara gratis. Buku ini juga dapat mengedukasi murid untuk memahami bencana dan upaya mitigasinya” ucapnya.
Baca juga: 21 huntap diserahkan kepada korban bencana Palu
Di tempat terpisah Kepala Perpustakaan SMP Al-Azhar Palu Moh Syafii mengemukakan belum ada pihak atau penerbit yang mengabadikan peristiwa bencana dahsyat di Sulteng dalam bentuk buku.
“Saat ini buku Likuefaksi Palu Menggemparkan Dunia buku pertama yang terbit menceritakan kondisi saat itu. Buku ini akan kami manfaatkan sebagai bahan bacaan siswa-siswi kami untuk menambah pengetahuan mereka tentang bencana,” kata dia. (Wan)
Baca juga: Dua tersangka korupsi Labkes Untad ditahan Kejati Sulteng
Tinggalkan Balasan