Palu- 1.074 hektare lahan pertanian disiapkan untuk pengembangan komoditas durian di Provinsi Sulawesi Tengah guna karena komoditas tersebut memiliki nilai ekspor.

“Lahannya sudah disiapkan dan distribusi bibit juga sudah di lakukan,” kata Kepala Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulawesi Tengah Roy Marudin di Palu, Senin (10/9/1014).

Baca juga: UIN Palu segera terapkan sistem informasi ijazah berbasis digital

Ia mengemukakan, lahan disiapkan 1.074 hektare itu ditanami 107.390 bibit durian terdiri dari durian varian Montong/Otong sebanyak 42.961 pohon, varian Kani 9.700 pohon dan varian Musangking 54.729 pohon.

Pengembangan komoditas durian oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) sebagai upaya untuk memperkuat pasokan untuk pasar ekspor ke depan.

Baca juga: Jalan sehat KPU Parimo bagian dari sosialisasi Pilkada 2024

Sebagaimana kerja sama terjalin antara Indonesia dan China di bidang pertanian khususnya ekspor durian, Sulawesi Tengah berkontribusi ke pasar Tiongkok.

“Itu sebabnya Sulteng melakukan tanam baru supaya ketersediaan pasokan di tingkat petani semakin memadai,” ujarnya.

Baca juga: 21 huntap diserahkan kepada korban bencana Palu

Ia menjelaskan dari 1.074 hektare lahan disiapkan tersebar di tujuh kabupaten, yakni Kabupaten Banggai, Tojo Una-una, Poso, Parigi Moutong, Sigi dan Tolitoli karena kabupaten tersebut merupakan sentra komoditas durian.

Berdasarkan data Dinas TPH Sulteng total tanaman durian di Sulteng mencapai 3 juta lebih pohon dalam kurun waktu lima tahun terakhir, 1 juta lebih pohon telah menghasilkan buah dan 2 juta lebih pohon belum menghasilkan.

Baca juga: Palu berzikir kenang enam tahun bencana gempa

“Kami berharap petani yang telah mendapat bantuan bibit merawat tanamannya. Mengingat komoditas ini merupakan produk ekspor, secara tidak langsung memberikan dampak ekonomis yang positif bagi petani durian,” tutur Roy. (Ngit)

Baca juga: Dua tersangka korupsi Labkes Untad ditahan Kejati Sulteng