Palu- 21 huntap (hunian tetap) yang dibangun lembaga kemanusiaan asal Prancis Humainement Concernes diserahkan kepada korban gempa dan likuefaksi Kota Palu.

“Kami berterima kasih kepada lembaga kemanusiaan asal Prancis ini Humainement Concernes yang telah berpartisipasi ikut membantu pemerintah melakukan pemulihan pascagempa,” kata Irmayanti Petalolo pada kegiatan penyerahan 21 unit huntap di bangun Humainement Concernes kepada korban likuefaksi Petobo di Palu, Sabtu (28/9/2024).

Baca juga: Palu berzikir kenang enam tahun bencana gempa

Ia mengemukakan keterlibatan NGO dalam pemulihan pascabencama 28 September 2018 sangat membantu pemerintah daerah dalam membangun kembali infrastruktur maupun kondisi sosial kemasyarakatan.

Salah satu NGO ikut membantu membangun huntap kepada korban likuefaksi yakni Humainement Concernes yang merupakan lembaga kemanusiaan independen asal Prancis.

Baca juga: IPM Cup I diikuti 31 tim dari Morowali dan Morut

“Kami mengapreasiasi atas bantuan ini, membangkitkan kembali semangat masyarakat setelah 6 tahun pascabencana,” ujarnya.

Menurut dia rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab-rekon) pada wilayah terdampak bencana tidak hanya sekedar membangun kembali rumah yang rusak, tetapi sebagai upaya membangun kawasan pemukiman baru tangguh terhadap bencana.

Baca juga: Program petugas imigrasi pembina desa gadra terdepan pengawasan

Salah satu kawasan hunian baru di Kota Palu yakni Kelurahan Petobo sebanyak 655 unit huntap dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang saat ini telah dihuni warga setempat, selain itu ada pula kawasan hutantap Duyu, huntap Balaroa, huntap Tondo dan Talise.

“Kerja sama dengan berbagai pihak tetap dilaksanakan sebagai bentuk konkret dari aktivitas simbiosa yang saling mendukung dan menyempurnakan antara pemerintah, badan usaha , perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan masyarakat huntap,” ucap Irmayani.

Baca juga: Mahasiswa manfaatkan peluang Beasiswa KIP UIN Palu

Ia menambahkan, Pemkot Palu berupaya mewujudkan setiap kawasan huntap memiliki ciri khas masing-masing berdasarkan tipologi ruang dan kawasannya, sehingga keberadaan huntap menjadi tempat interaksi sosial menarik, sekaligus memberikan dampak ekonomis bagi penghuninya.

“Kami berharap 21 kepala keluarga penerima huntap ini dapat memanfaatkan hunian tersebut dengan baik sesuai fungsinya,” kata dia. (Ngit)

Baca juga: HUT Kota Palu momentum perkuat semangat persaudaraan