Tanggap darurat bencana banjir Parigi Moutong di perpanjang
Parigi- Tanggap darurat bencana banjir di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah diperpanjang selama 30 hari ke depan.
“Setelah tanggap darurat 14 berakhir pada 7 Juli 2024, kini dilakukan perpanjangan mulai 8 Juli hingga 6 Agustus mendatang,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong Amirudin di Parigi, Rabu (10/7/2024).
Baca juga: Petani terdampak banjir di Parimo diupayakan dapat bantuan benih
Ia menjelaskan alasan pemerintah menambah masa tanggap darurat karena penanganan pascabencana belum rampung di sejumlah desa terdampak, sebab membutuhkan waktu cukup panjang untuk memulihkan kondisi tersebut.
Menurut data Pemkab Parigi Moutong dua desa merupakan titik terparah akibat dampak banjir yakni Desa Sienjo dan Sibalago, Kecamatan Toribulu yang menerjang pada Minggu 23 Juni 2024 dari tujuh desa lainnya yang terdampak.
Baca juga: Tagana Parigi sediakan 1.500 makanan siap saji untuk pengungsi
“Di masa perpanjangan tanggap darurat kegiatan penanganan lebih fokus pada pemulihan infrastruktur,” ujarnya
Status tanggap darurat bencana banjir meliputi sembilan desa di tiga kecamatan diantaranya Desa Tanahlanto, Desa Astina, Desa Torue Kecamatan Torue, Desa Tindaki, Desa Nambaru Kecamatan Parigi Selatan, Desa Singura, Desa Sibalago, Desa Sienjo dan Desa Toribulu Kecamatan Toribulu.
Baca juga: KKN tematik Untad diharap tekan prevalensi stunting di Palu
Adapun kegiatan pemulihan infrastruktur yakni normalisasi sungai, perbaikan jaringan irigasi di kecamatan Torue dan Desa Sienjo serta perbaikan jembatan yang putus akibat dampak banjir di Desa Singura Kecamatan Toribulu.
“Pemerintah daerah juga menyiapkan hunian sementara (huntara) bagi warga Desa Sibalago yang kehilangan rumah akibat dampak banjir sebanyak 40 kepala keluarga (KK),” kata Amirudin menuturkan.
Baca juga: Hakim vonis penjara 1 tahun mantan Rektor Untad
Ia mengemukakan pada masa tanggap darurat pertama penanganan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, seperti sandang dan pangan, maupun logistik lainnya.
“Pemda berkomitmen mengoptimalkan upaya pemulihan, supaya masyarakat bisa tinggal ditempat lebih layak ke depan. Saat ini masih ada warga bertahan di pengungsian karena rumah mereka rusak akibat dampak banjir,” kata dia. (Mikha)
Baca juga: Imigrasi Banggai terbitkan 2.638 paspor pada semester satu 2024
Tinggalkan Balasan