Palu- Padi masih menjadi komoditas unggulan pada sektor pertanian di Provinsi Sulawesi sebagai penyangga pangan daerah maupun nasional, kata Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) setempat.

“Padi merupakan komoditas utama pada sub sektor tanaman pangan di daerah ini, sehingga pemerintah daerah (pemda) terus berupaya meningkatkan produksi,” kata Kepala Dinas TPH Sulteng Nelson Metubun di Palu, Minggu (15/12/2024).

Ia mengaku optimis target produksi Gabah Kering Giling (GKG) 884.272 ton dapat tercapai, karena petani di berbagai daerah sentra terus menggenjot produksi.

Baca juga: Kenaikan UMK upaya pemda tingkatkan kesejahteraan pekerja

Selai itu realisasi luas panen padi sejak Januari-Oktober 2024 di Sulteng mencapai 171.000 hektare dari total target 177.000 hektare (BPJS 2024).

“Kami telah memanfaatkan berbagai program strategis, seperti distribusi benih unggul, pemanfaatan teknologi pertanian modern, dan optimalisasi lahan. Tentunya dalam mengoptimalkan produksi tidak terlepas dari kolaborasi pemerintah daerah, petani, dan kelompok tani,” ujarnya.

Menurut dia, optimalisasi produksi pertanian juga tidak terlepas dari upaya intensifikasi lahan sawah yang sebelumnya belum optimal.

Baca juga: Pasar Masomba Palu masuk kategori pasar pangan aman

Oleh sebab itu pemda terus memberikan penguatan kapasitas terhadap petani melalui pelatihan, guna meningkatkan produktivitas melalui penerapan teknologi modern, seperti sistem tanam jajar legowo dan penggunaan alat mesin pertanian (alsintan), termasuk penggunaan sistem Indeks Peryanalan 400 (IP400).

“Jaringan iri gasj juga menentukan keberhasilan produksi, maka kami melalui kolaborasi lintas sektor mengupayakan sistem irigasi yang baik dalam menunjang produksi petani,” ucap Nelson.

Ia mengemukakan saat ini difokuskan pada optimalisasi potensi panen di musim tanam kedua, sehingga dapat menopang realisasi produksi hingga akhir Desember.

Baca juga: 46 ribu warga Palu akses aplikasi retribusi sampah

“Kami berharap petani setempat dapat menghasilkan surplus beras tahun ini, karena Sulteng setia tahun mengalami surplus yang cukup besar. 2023 surplus beras Sulteng mencapai 100.158 ton,” kata dia menuturkan. (Wan)

Baca juga: KPPBC terus tingkatkan pengawasan peredaran rokok ilegal