Sigi- KPU Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah mendahulukan pendistribusian logistik pemilu ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) guna kelancaran proses pemungutan suara.

“TPS tersulit dilihat dari jarak tempuh dan Medan menuju lokasi tersebut, sehingga kami mengupayakan logistik ke TPS tersebut harus didahulukan,” kata Ketua KPU Sigi Solaeman di Sigi, Senin.

Ia menjelaskan, di Sigi memiliki 826 TPS, satu dia antaranya TPS khusus di Lapas, selain itu dalam perencanaan di susun KPU mengupayakan minimal pendistribusian logistik pemilu ke TPS tersulit lima hari sebelum pemungutan suara.

Baca juga: Calon KPPS wajib unggah berkas ke aplikasi Siakba

Selain itu, guna menjaga keamanan logistik dalam proses distribusi, KPU setempat juga melibatkan aparat keamanan TNI/Polri maupun pemerintah daerah (pemda) setempat, selain Panitia Penyelenggara Kecamatan (PPK) dan Pelantikan Pemungutan Suara (PPS).

Pihaknya juga menjamin, logistik untuk TPS terpencil lengkap sesuai dengan kebutuhan, baik kebutuhan dalam kotak suara maupun di luar kotak suara.

“Perencanaan distribusi untuk TPS terpencil akan dibuat dalam bentuk swakelola maupun melibatkan pihak ketiga. Di Sigi sekitar 20 TPS terpencil, yang mana TPS-TPS ini berada di wilayah pegunungan,” ujarnya.

baca juga: Deklarasi pemilu damai libatkan Forkopimda dan parpol

Selain itu, pihaknya juga memitigasi wilayah-wilayah rawan bencana supaya proses pemungutan suara tidak terganggu bila sewaktu-waktu terjadi bencana hidrometeorologi, karena Sigi merupakan salah satu daerah rawan bencana alam.

“Salah satu bentuk mitigasi yakni menentukan lokasi pendirian TPS yang aman dan menjamin hak-hak konstitusional pemilih di wilayah rawan bencana,” kata dia menambahkan.

Solaeman menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan pengepakan logistik pemilu di gudang logistik KPU Sigi, proses pengepakan dilakukan secara teliti, guna menghindari tertukarnya surat suara.

Baca juga: Bawaslu libatkan FKUB Sulteng optimalkan pengawasan pemilu

Sehingga pengepakan di sesuaikan masing-masing daerah pemilihan (dapil) yang saat ini sedang dikerjakan pegawai KPU setempat.

“Di sisa waktu yang ada, kami tetap mengintensifkan kegiatan sosialisasi kepada pemilih, tidak hanya sekedar mengajak datang ke TPS, tetapi juga mengedukasi hal-hal teknis lain, misalnya surat suara yang di coblos harus di masukkan ke kota suara sesuai jenis masing-masing,” ucapnya. (Mikha)

Baca juga: Layanan kesehatan tetap jadi prioritas Pemkab Parigi Moutong