Kementerian Keuangan beri dana insentif Rp5,8 miliar kepada Pemkab Morut
Palu- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan dana insentif senilai Rp5,8 miliar kepada Pemerintah Morowali Utara, Sulawesi Tengah karena telah berkinerja baik dalam upaya penanganan stunting atau tengkes di daerah.
“Dana insentif ini akan digunakan untuk penanganan stunting untuk pembangunan daerah,” kata Bupati Morowali Utara Delis J Hehi melalui keterangan tertulisnya diterima di Palu, Sabtu (7/9/2024).
Baca juga: Bupati Morut harap Tripartit jadi solusi atasi sengketa industrial
Menurut data yang tersaji dalam aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) pengukuran balita pada 2023, angka stunting di Kabupaten itu berada di angka 14,4 persen.Kemudian data e-PPGBM hasil pengukuran balita di Morowali Utara hingga Juni 2024, turun menjadi 13,89 persen.
Kemudian data survei kesehatan Indonesia (SKI) Morowali Utara yang di rilis Kementerian Kesehatan tahun 2023 sskitar 24,7 persen.
Baca juga: Pers di Sulteng diajak jaga ruang redaksi dari intervensi politik
“Kami telah menginstruksikan semua dinas/badan dan pelaksana teknis seperti RSUD, Puskesmas, camat, kepala desa, benar-benar fokus untuk mencegah dan menurunkan stunting,” ujarnya.
Ia mengemukakan pemberian insentif itu diserahkan pada Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting (PPS) tahun 2024 di Jakarta pada Rabu (4/9).
Baca juga: Komnas HAM RI pantau implementasi pemenuhan HAM di Sulteng
Morowali Utara masuk dalam lima besar penurunan prevalensi stunting di Provinsi Sulawesi Tengah bersama empat daerah lainnya yakni Kabupaten Buol, Donggala, Morowali, dan Tolitoli.
“Dana insentif Rp5,8 miliar lebih diberikan kepada Morowali Utara tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 353 tahun 2024 yang ditandatangani Menkeu Sri Mulyani Indrawati.
Baca juga: Binda Sulteng ikut awasi potensi pelanggaran Pilkada 2024
Ia menambahkan, pihaknya berkomitmen melakukan langkah-langkah intervensi, sebab penanganan stunting tidak akan berhasil bila hanya ditangani satu instansi tertentu, diperlukan kerja sama semua pihak mewujudkan balita yang sehat.
“8.311 balita terkena stunting diukur timbangan, maupun berat badannya oleh 14 puskesmas di Morowali Utara. Kami akan mengoptimalkan penggunaan bantuan dana insentif untuk program-program prioritas daerah,” kata Delis menuturkan. (RoMa)
Baca juga: Kota Palu terus berupaya tekan angka kemiskinan daerah
Tinggalkan Balasan