Kelurahan Lere direncakan jadi kawasan budaya
Palu- Kelurahan Lere, Kota Palu, Sulawesi Tengah direncanakan menjadi kawasan budaya yang di gagas Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu.
“Kawasan budaya ini sebagai suatu konsep dalam antropologi, dimana kawasan budaya dalam suatu wilayah geografis dan rangkaian waktu atau wilayah umur dicirikan oleh unsur-unsur lingkungan dan budaya yang sama,” kata Rektor UIN Datokarama Prof Lukman S Thahir dalan kegiatan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM ) kampus itu di Aula Badan Kesbangpol Kota Palu, Sabtu (13/7/2024).
Ia mengemukakan melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Datokarama sedang melakukan penelitian dan pembinaan masyarakat Kelurahan Lere, sebagai langkah awal mendorong pengembangan kelurahan tersebut dijadikan kawasan budaya Kota Palu.
Baca juga: Produksi durian Sulteng capai 412.733 kuintal per pohon
Di Kelurahan Lere, terdapat rumah adat Kota Palu, serta terdapat Makam Datokarama yang merupakan salah satu tokoh pembawa ajaran Islam di ibu kota Sulteng.
Di samping itu, masyarakat di kelurahan tersebut masih melestarikan budaya-budaya yang diwarisi oleh leluhur.UIN Datokarama memandang bahwa pengembangan kawasan perlu dilakukan, sehingga memberikan dampak positif terhadap kemajuan tatanan kehidupan masyarakat, sekaligus sebagai upaya implementasi Tridharma Perguruan Tinggi di bidang pengabdian masyarakat.
Lukman menjelaskan, para pendahulu telah mewariskan kebudayaan sebagai kearifan lokal bagi masyarakat yang hingga saat ini masih dilestarikan, untuk menopang pengembangan Kawasan tersebut, UIN Datokarama Palu berencana akan membangun museum budaya di lokasi tanah yang telah dihibahkan kepada kampus tersebut oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Gubernur Rusdy Mastura.
Baca juga: Rekor UIN Datokarama Datokarama jadi narasumber LKLB
“Museum budaya itu nantinya diberikan nama Museum Datokarama, sebagai tokoh penyiar Islam di lembah Palu,” ujarnya.
Di samping melakukan penelitian dan pembinaan terhadap masyarakat, serta membangun Museum Datokarama, UIN Datokarama Palu akan melaksanakan lokakarya yang akan melibatkan Pemprov Sulteng dan Pemerintah Kota Palu untuk bersama-sama membahas rencana tersebut.
Sementara Ketua LP2M UIN Datokarama Sahran Raden menyatakan lokakarya sebagai pertemuan untuk mendiskusikan kebijakan penentuan kawasan budaya yang akan melibatkan semua pihak secara partisipatif.
Baca juga: FKUB Sulteng gencarkan sosiaoisai moderasi beragama ke daerah
“Penentuan kawasan budaya di Kelurahan Lere perlu dibicarakan dengan pemerintah daerah, dimana kawasan budaya ini dapat dijadikan sebagai potensi pariwisata religi di Kota Palu,” sebutnya.
“Keberadaan Makam Datokarama , Sou Raja dapat menjadi nilai ruang kawasan budaya dan religi. Makam Datokarama memberikan kekuatan nilai religi membuat kawasan ini sebagai pusat religi yang juga terkonekasi dengan Kawasan Religi Sis Aljufri di Alkahiraat. Sehingga kawasan ini dapat memiliki pengaruh secara lokal, regional dan nasional terhadap pariwisata religi di Kota Palu,” kata dia menuturkan.
Baca juga: Fotradnas upaya pelestarian budaya lewat olahraga
Menurut Sahran, nilai histori budaya yang dimiliki oleh Kelurahan Lere, akan berperan meningkatkan kawasan ini menjadi cagar budaya yang aktif dan tidak pasif apalagi statis.
“Kawasan ini juga bisa menjadi nilai sosial-budaya yang tumbuh di masyarakat Kota Palu dapat menjadi kekuatan kebersamaan, demikian pula nilai ruang ekonominya dapat meningkatkan peran perdagangan dengan skala lokal, regional dan nasional di Kota Palu,” ungkap Sahran. (Mat)
Baca juga: Oknum TNI AU tembak warga di Palu akan diproses hukum
Tinggalkan Balasan