BPJS Kesehatan minta petugas PIPP optimalkan penginputan pada aplikasi SIPP
Palu- BPJS Kesehatan Cabang Palu menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Informasi dan Penanganan Pengaduan (PIPP) serta Sosialisasi Implementasi Antrean Online Mobile JKN kepada seluruh klinik yang ada di wilayah Kota Palu.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 21 perwakilan dari klinik dan dilaksanakan di aula kantor BPJS Kesehatan Cabang Palu, Selasa (4/6/2024).
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palu, HS Rumondang Pakpahan mengatakan evaluasi ini rutin dilakukan, untuk memastikan semua permintaan informasi dan pengaduan yang masuk pada fasilitas kesehatan dapat ditindaklanjuti secara tuntas, serta dapat rutin melakukan penginputan informasi maupun keluhan ke dalam aplikasi Saluran Informasi dan Penanganan Pengaduan (SIPP).
“Penguatan fungsi PIPP menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan mutu layanan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Komunikasi yang baik sangat dibutuhkan untuk memberikan pelayanan berkualitas bagi peserta JKN karena staf PIPP merupakan ujung tombak pelayanan kepada peserta JKN,” jelasnya.
Baca juga: BPJS keliling Kabupaten Poso jangkau masyarakat hingga ke pelosok
Tujuan dari pemanfaatan PIPP di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk meningkatkan kepuasan peserta melalui efektivitas proses pemberian informasi dan penanganan pengaduan peserta di FKTP, meningkatkan sinergi kerjasama antara BPJS Kesehatan dengan FKTP dalam upaya peningkatan pelayanan kepada peserta, dan bersama-sama melakukan upaya perbaikan yang diperlukan dan pengendalian atas perbaikan yang telah dilakukan.
“Pasien akan lebih mudah mendapatkan informasi, pengaduan juga mudah disampaikan dan ditindaklanjuti sehingga peserta puas. Selain itu manfaat yang didapatkan oleh FKTP yaitu pemberian informasi lebih tepat sasaran, keluhan atas pengaduan dapat dengan cepat tertangani secara berjenjang sesuai Sevice Level Agreement (SLA) sehingga FKTP mendapat citra yang positif,” ujarnya.
Rumondang juga menyampaikan terdapat tiga permintaan informasi tertinggi kategori pelayanan kesehatan selama bulan januari sampai bulan mei 2024 yaitu terkait antrean pelayanan di fasilitas kesehatan, ketentuan terkait denda layanan, dan pelayanan rujukan dari FKTP ke rumah sakit.
Baca juga: Saida rasakan langsung kehadiran pemerintah melalui program JKN
Sedangkan tiga keluhan terbanyak adalah terkait obat yang tidak tersedia, sikap petugas pendaftaran yang tidak ramah, dan pelayanan kesehatan yang tidak dijamin.
“Hal-hal tersebut menjadi bahan evaluasi kita bersama agar layanan di FKTP dapat semakin baik. Jika dilihat dari pencatatan permintaan informasi dan pengaduan melalui aplikasi SIPP sampai dengan bulan mei 2024 terdapat enam klinik yang penginputannya sudah bagus yaitu Klinik Biddokkes Polda Sulteng, Klinik KRP 77, Klinik Permata, Klinik Tawaeli Medika, Klinik Mitra Abadi dan Klinik Agung. Kami berharap klinik lainnya juga dapat melakukan penginputan secara rutin pada aplikasi SIPP,” tutur Rumondang.
Pada kesempatan yang sama, petugas PIPP Klinik KRP 77, Niluh mengungkapkan bahwa dirinya berupaya untuk selalu memberikan pelayanan informasi yang jelas dan penanganan keluhan yang tepat kepada pasien, karena kepuasan pasien atas layanan yang diberikan oleh Klinik KRP 77 juga menjadi suatu pencapaian positif bagi mereka.
Baca juga: RS Woodward komitmen maksimalkan penggunaan antrean daring
“Untuk penginputan pemberian informasi dan keluhan pada aplikasi SIPP sebenarnya tergantung komitmen dari masing-masing klinik, karena aplikasinya mudah digunakan sehingga tidak ada kendala dalam penginputan. Melalui evaluasi ini juga sebagai pengingat kami memberikan pelayanan yang lebih baik lagi serta lebih konsisten melakukan penginputan pada aplikasi SIPP,” terangnya.
Niluh juga mengapresiasi kegiatan evaluasi yang diadakan BPJS Kesehatan, karena melalui kegiatan ini ia mendapatkan informasi-informasi terkini terkait program JKN yang menjadi modal utama dalam penyampaian informasi kepada pasien, dalam pertemuan ini dirinya juga dapat berbagi pengalaman dalam menyelesaikan permasalah terkait keluhan yang sering ditemukan di lapangan dengan petugas PIPP dari klinik lain. (Rilis)
Baca juga: Sulawesi Tengah ketambahan pupuk subsidi 128.057 ton
Tinggalkan Balasan