Poso- BPJS Kesehatan Kabupaten Poso sambangi Desa Lengkeka, Kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso untuk memberikan pelayanan administrasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) serta untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya kepada masyarakat segmen Penerima Bantuan iuran (PBI), pada Kamis (2/5/2024).

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palu HS Rumondang Pakpahan mengatakan kegiatan BPJS Keliling ini sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Poso yang biasa disebut dengan Program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), dimana instansi terkait atau pemberi layanan publik turun ke desa-desa melakukan pelayanan kepada masyarakat.

“Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mengakses layanan yang dibutuhkan, khususnya masyarakat yang tinggal jauh di daerah pelosok yang mungkin cukup sulit untuk datang langsung ke Kantor BPJS Kesehatan karena kondisi gaografis ataupun karena faktor biaya,” ujarnya.

Baca juga: BPJS Kesehatan wujudkan desa sehat lewat program Pesiar

Program ini dirasa sangat efektif, karena dapat mendengarkan langsung keluhan masyarakat sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan layanan agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Selain itu, masyarakat juga tidak merasakan adanya diskriminasi karena setiap desa akan dikunjungi sesuai jadwal yang telah ditentukan.

“Desa Lengkeka ini jaraknya dari Kota Poso kurang lebih 129 km atau sekitar empat jam perjalanan. Kondisi jalannya sempit dan rusak, apalagi setelah beberapa waktu lalu diterjang banjir dan longsor, sehingga aksesnya cukup sulit. Di desa tersebut sudah memiliki aliran listrik namun belum terhubung jaringan komunikasi data. Sehingga petugas BPJS Keliling menggunakan jaringan dari Dinas Komunikasi dan Informatika untuk mengakses aplikasi,” jelas Rumondang.

Organisasi Perangkat Daerah dan lembaga vertikal yang turut serta dalam kegiatan tersebut adalah Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pendidikan, Dinas Pendapatan, Dinas Pertanian, Dinas Komunikasi dan Informatika, Bank BNI, Bank BRI, Bank Mandiri, Bank Pembangunan Daerah, Samsat dan BPJS Ketenagakerjaan.

Baca juga: BPJS-TK kolaborasi PT Pos edukasi pekerja rentan ikut Jamsostek

“Antusias masyarakat sangatlah tinggi, terlihat dari ramainya masyarakat yang datang di tenda BPJS Kesehatan, baik untuk pengurusan administrasi maupun sekedar konsultasi ataupun bertanya. Layanan administrasi yang dibuka sama dengan layanan di Kantor Cabang sehingga tidak ada batasan masyarakat untuk mengakses layanan. Yang menjadi kendala hanyalah jaringan, sehingga petugas BPJS Keliling juga menerapkan penitipan berkas untuk kemudian diproses di Kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Poso,” ungkapnya.

Nensi (45) adalah salah satu warga Desa Lengkeka yang datang mengakses layanan administrasi. Dirinya sangat bersyukur dengan kehadiran BPJS Keliling di desanya, karena sudah lama ia berencana untuk datang ke Kantor BPJS Kesehatan, namun karena kesibukan dan kondisi jalan yang rusak sehingga rencananya tertunda.

“Saya sudah cukup lama menjadi peserta JKN, awalnya terdaftar sebagai peserta mandiri namun beberapa waktu yang lalu saat saya berobat di puskesmas, katanya bukan sebagai peserta mandiri, tetapi sudah masuk peserta tanggungan pemerintah. Saya mau mengecek, apakah semua anggota keluarga saya masuk tanggungan pemerintah karena saat menjadi peserta mandiri, anak saya yang terakhir belum di daftarkan,” cerita Nensi.

Setelah melakukan pengecekan, anak terakhirnya ternyata belum terdaftar sehingga ia mendaftarkan anaknya secara mandiri. Menurutnya menjadi peserta JKN sangatlah penting, karena jika tiba-tiba sakit, tidak pusing lagi memikirkan biaya pengobatan.

Baca juga: Pelayanan peserta JKN tetap buka selama libur lebaran

“Masyarakat disini sudah menantikan kegiatan ini sejak diumumkan oleh perangkat desa. Karena tidak hanya satu layanan yang bisa kami akses, sepertinya semua layanan ada. Cuma kendalanya adalah jaringan, yah beginilah kondisi desa kami. Saya berharap kegiatan Bunga Desa ini dapat dilakukan tiga bulan sekali, agar kami tidak perlu lagi datang ke Kota Poso selain jaraknya cukup jauh, kami juga harus mengeluarkan biaya. Terima Kasih BPJS Kesehatan dan Pemerintah Kabupaten Poso karena sudah memberikan kemudahan bagi masyarakat,” tutupnya. (Advetorial)

Baca juga: 11 daerah sentra pertanian di Sulteng digenjot tingkatkan produksi