Palu- Wali Kota Palu Hadianto Rasyid mengatakan penghargaan piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) didedikasikan untuk warga ibu kota Sulawesi Tengah.

“Piala Adipura yang diraih buah dari kerja kerja selama tiga tahun menata kota ini menjadi kota bersih,” kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid melalui keterangan tertulisnya di Palu, Selasa (5/3/2024).

Ia menjelaskan sejak program Adipura dilaksanakan pada 2021, Pemkota Palu terus berupaya melakukan pembenahan kawasan dalam dan pinggiran kota dengan berbagai intervensi kegiatan.

Baca juga: Tiga tahun Pemkot Palu berjuang lawan sampah hingga dapat adipura

Pada 2019 Kota Palu mendapat predikat kota jorok dan kotor di Indonesia oleh KLHK karena karena tidak didukung dengan pengelolaan lingkungan yang baik, di satu sisi saat ini ibu kota Sulteng baru mulai menata kehidupan pascagempa 2018.

“Predikat negatif ini menjadi pelajaran bagi kami, sehingga Kota Palu mampu bangkit dan ini juga berkat dukungan masyarakat yang lambat laun mulai sadar tentang kebersihan,” ujarnya.

Baca juga: Pelaku usaha restoran di Palu patuhi pajak 10 persen

Menurut dia Adipura merupakan kebersihan suatu kota atau daerah, sehingga dengan prestasi ini maka Pemkot Palu terus berupaya mempertahankan lingkungan yang bersih melalui edukasi dan sosialisasi.

“Pencapaian diraih saat ini didedikasikan untuk masyarakat, sekaligus manjadi alarm bagi Pemkot Palu mempertahankan kondisi kebersihan sebagai salah satu instrumen pembangunan kota berkelanjutan,” tutur Hadianto.

Ia menambahkan prestasi ini menjadi catatan sejarah yang manis bagi Kota Palu karena komitmen bersama seluruh jajaran Pemkot dan masyarakat.

Baca juga: Sistem perparkiran di Kota Palu terus diperkuat

Dari penilaian Adipura oleh tim penilai, poin tertinggi berada pada Tempat Pembuangan Akhir dengan angka 11 poin, dan pengelolaan lingkungan oleh Pemkot Palu melakukan revitalisasi TPA dari metode open dumping menjadi sanitary landfill dalam setahun terakhir.

Kemudian, melakukan penambahan armada sampah di setiap kelurahan, pembatasan plastik sekali pakai, hingga kenaikan 100 persen gaji anggota dalam Padat Karya sebagai garda terdepan dalam pengelolaan lingkungan di daerah ini.

“Mewakili Pemkot Palu saya berterima kasih kepada masyarakat Palu yang telah mendukung program pemerintah, ke depan status ini harus dipertahankan dan manfaatnya harus dirasakan semua orang,” kata dia. (Wan)

Baca juga: Bentuk kampung adaptif iklim, Pemkot-Arkom siap kolaborasi