Palu- Pencegahan kekerasan perempuan dan anak merupakan komitmen Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah dalam membangun kota layak anak.

“Perempuan dan anak merupakan kelompok rentan yang harus dilindungi dan kami konsisten memenuhi hak-hak mereka,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palu Irmayanti Petalolo saat menghadiri pertemuan advokasi dan koordinasi layanan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di Palu, Selasa (24/9/2024).

Baca juga: Masyarakat Parigi perlu dibekali literasi metrologi perdagangan

Menurut dia mewujudkan perlindungan dan pencegahan perlu kolaborasi lintas sektor, baik itu antara pemerintah maupun menggandeng Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) membidangi PPA.

Selain itu pihaknya juga konsisten memberikan layanan advokasi bila sewaktu-waktu terjadi insiden kekerasan terhadap kelompok rentan tersebut, baik kekerasan verbal maupun fisik.

Baca juga: Dua tersangka korupsi Labkes Untad ditahan Kejati Sulteng

“Semakin banyak pihak berkolaborasi dalam urusan pencegahan kekerasan, maka semakin masif layanan komprehensif untuk para korban kekerasan, terutama perempuan dan anak,” ujarnya.

Di kesempatan itu, ia juga mengapresiasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) beserta Dana Penduduk Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Population Fund (UNFPA) atas konsistensi membantu pemerintah daerah melakukan pendampingan terhadap masyarakat sejak 2021.

Baca juga: KPU Parimo mulai vermin dokumen perbaikan bakal pasangan calon

Kehadiran dua institusi itu tidak terlepas dari upaya membantu pemulihan pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi 28 September 2018 di bidang perlindungan perempuan dan anak.

“Layanan PPA tidak hanya menjadi tugas pemda, Kemen PPPA juga memiliki tanggung jawab yang sama sehingga kolaborasi ini semakin kuat,” ucap Irmayanti.

Baca juga: UIN Palu dan Konsulat RI di Thailand gagas kerja sama Internasional

Ia menambahkan tahun 2023 Kota Palu memperoleh penghargaan Kota Layan Anak (KLA) dari KemenPPPA kategori Pratama, bersama tiga kabupaten lain-nya di Sulteng yakni Kabupaten Parigi Moutong, Sigi dan Poso.

“Kami berharap prestasi ini dapat bertahan hingga masa mendatang. Olehnya kami turus melakukan edukasi dan literasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” kata dia. (Ngit)

Baca juga: Pasangan ESA komitmen bangunan ekonomi berkelanjutan untuk Parimo

Baca juga: PT GNI bantu penuhi kebutuhan dasar Panti asuhan dan Pesantren