Palu- KN SAR Bhisam dikerahkan untuk mengevakuasi 20 orang nelayan yang mengalami kecelakaan pelayaran di perairan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

“Laporan kami terima terjadi kapal nelayan tenggelam dengan memuat 20 orang kru. Atas laporan itu kami mengirimkan bantuan satu uni kapal khusus SAR untuk mengevakuasi korban,” kata Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Palu Andrias Hendrik Johanes di Palu, Kamis (19/12/2024).

Baca juga: FKUB Toraja Utara berkunjung ke Sulteng optimalkan kerukunan

Ia menuturkan, peristiwa itu terjadi pada Kamis-red di perairan Kecamatan Luwuk Utara saat kapal sedang beraktivitas mencari ikan sekitar Pukul 05:14 wita, saat itu terjadi masalah teknis sehingga kapal tenggelam.

Laporan diterima pihak sekitar Pukul 06:58 wita, pihak keluarga dan warga setempat juga melakukan pencarian di lokasi yang diduga terjadi kecelakaan, namun tidak membuahkan hasil sehingga Basarnas mengerahkan satu unit kapal SAR khusus membatu pencarian.

Baca juga: Kantor SAR Palu cek kesehatan personel hadapi siaga Nataru

“Sekitar 16 personel kru KN SAR Bhisam terlibat dalam operasi SAR Pencarian kapal nelayan tenggelam, potensi dari lainnya,” ujarnya.

Ia mengemukakan pada operasi SAR tersebut melibatkan kru KN SAR Bhisam, otoritas Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Luwuk, TNI-AL, pemerintah desa dan masyarakat setempat.

Baca juga: DIPA dan daftar alokasi TKD 2025 telah diserahkan Gubernur Sulteng

Dalam proses pencarian ditunjang dengan peralatan komunikasi, peralatan water rescue, peralatan medis, GPS dan peralatan SAR pendukung lainnya.

“Korban berhasil dievakuasi dan semuanya dalam kondisi sehat,” ucap Andrias.

Adapun data nelayan yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut Hidayah usia 51 tahun, Muhajir 46 tahun, La obi 32 tahun, La yopi 35 tahun, Pendi tahun 25, Daeng 43 tahun, Sudin 26 tahun, Ahmadi 28 tahun, Ramadan 27 tahun, Arfin 27 tahun, Jasimin 26 tahun, Amuna 25 tahun, Mando 24 tahun, Ucup 24 tahun, Ari 23 tahun, Husen 25 tahun, Pino 26 tahun, Odyi 23 tahun, Rino 23 tahun dan Wahyu 24 tahun. (Ngit)

Baca juga: Program Morut Sehat dipastikan tetap lanjut