Palu- Kader pelopor kerukunan dunia maya pemuda lintas agama dilatih menangkal informasi hoaks dan pembuatan konten kreatif kerukunan sebagai upaya meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama di Provinsi Sulawesi Tengah.

“Tugas kader pelopor kerukunan dunia maya mengedukasi masyarakat dalam memanfaatkan media sosial/internet sebagai sarana penunjang saat beraktivitas,”Kata Ketua FKUB Sulteng Zainal Abidin di Palu, Minggu (24/11/1024).

Baca juga: Peningkatan kualitas kerukunan prioritas program FKUB Sulteng

Ia mengemukakan kader pelopor kerukunan sebagai penyebar pesan damai di platform internet dan media sosial, sehingga penting bagi mereka dilakukan peningkatan kapasitas maupun keterampilan dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi berbasis digital.

FKUB juga melakukan penguatan wawasan moderasi beragama dan empat pilar kebangsaan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca juga: FKUB Sulteng bersiap bentuk kader pelopor kerukunan dunia maya

“Kader pelopor kerukunan dunia maya berperan penting untuk menyuarakan dan mensosialisasikan moderasi beragama lewat media sosial dan platform internet, demi menopang upaya FKUB Sulteng dan Pemprov Sulteng dalam meningkatkan kualitas kerukunan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua panitia pembentukan kader pelopor kerukunan dunia maya pemuda lintas agama FKUB Sulteng Muhammad Hajiji mengatakan, Ketua dan Sekretaris AMSI Sulteng Muhammad Iqbal dan Abdullah K Mari sengaja dilibatkan sebagai narasumber, karena mereka pernah dilatih langsung oleh google dan mendapat sertifikat penghargaan dari google, sehingga FKUB meminta mereka untuk memberikan penguatan kapasitas kepada para kader pelopor kerukunan.

Baca juga: Pekerja migran harus terlindungi saat bekerja di luar negeri

Yang mana dalam pelatihan tersebut, peserta lebih diarahkan fokus terhadap indentifikasi hoaks dan langkah antisipasinya, serta pembuatan flayer dan video pendek pesan damai berbasis aplikasi, karena informasi hoaks deras mengalir di sejumlah kanal media sosial.

“Para kader pelopor kerukunan dunia maya menjadi garda terdepan FKUB Sulteng dalam menangkal hoaks, melakukan kontra narasi ujaran kebencian, serta menyebarluaskan pesan-pesan damai dan kegiatan-kegiatan FKUB Sulteng,” kata dia menuturkan.

Baca juga: Delis puji pembangunan Sulteng di usia ke-60

Ia menambahkan kualitas kerukunan tidak akan mungkin tercapai bila masyarakat tidak memahami satu sama lain, tidak membangun hubungan sosial yang baik.

Oleh karena itu, pemuda, para tokoh lintas agama maupun tokoh adat berperan penting menjaga kualitas hidup masyarakat dari aspek toleransi maupun cinta tanah air.

Baca juga: Wakil Ketua MPR uji coba program makan bergizi gratis di Kota Palu

“Sebagai umat beragama, kita harus wujudkan bahagia beragama, karena agama bukan sumber pertikaian dan perpecahan,” tutur Hajiji. (Ngit)