Deputi Pencegahan BNN apresiasi upaya Bupati Morut cegah narkoba
Kolonodale- Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia Irjen Pol. M. Zainul Muttaqien, SH, SIK, MAP, memuji langkah-langkah yang dilakukan Bupati Morowali Utara Dr. dr. Delis Julkarson Hehi, MARS dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba di daerah ini.
Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati Morut di Kolonodale, baru-baru ini.
Pada kesempatan tersebut Deputi Pencegahan BNN didampingi Direktur Informasi dan Edukasi BNN Brigjen Pol Trijulianto Djatiutomo, SIK, MM, Kepala BNN Kabupaten Morowali Utara AKBP Anom Subawono, SIK, M.Si dan Kepala BNN Kabupaten Morowali AKBP Ricky Lesmana.
Sedangkan dari Pemda Morut dihadiri langsung Bupati Delis Julkarson Hehi, Kepala Dinas Kesehatan Arif Paskal Pokonda, S.ST, M.Kes, Staf Khusus Bupati, serta jajaran Pemda Morut lainnya.
Baca juga: 18 warga Palu ditangkap BNN karena terlibat narkoba
Kunjungan kerja dari BNN pusat ini dimaksudkan untuk pendampingan pelaksanaan program nasional Asta Cita ke-7 tentang bahaya narkoba, serta memonitor capaian kinerja BNN tahun 2025 di Sulteng dan secara khusus di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara.
Kenapa Morowali dan Morut menjadi sorotan utama?
“Karena kedua daerah ini merupakan kawasan industri khususnya pertambangan yang mempekerjakan banyak orang dari luar. Dua kabupaten ini menjadi sangat terbuka dan sangat rawan peredaran narkoba,” jelas Zainul Muttaqin.
Baca juga: Komnas HAM awasi proses hukum kematian tahanan di Palu
Bahkan berdasarkan hasil survei terbaru yang dilaksanakan BNN, Morut menempati urutan ke-4 tertinggi angka prevalensi terpapar narkoba se Sulawesi Tengah.
Data ini menunjukkan peredaran narkoba di daerah ini sudah sangat membahayakan. Para pemakai narkoba tersebut umumnya menggunakan ganja, sabu dan ekstasi. Bahkan belakangan ini juga ada yang menggunakan lem dengan cara mencium.
Deputi Pencegahan BNN Zainul Muttaqien menjelaskan, Morut saat ini dengan tingkat kemajuan sebagai daerah industri, perku mendapat perhatian khusus untuk meningkatkan daya tangkal masyarakat terhadap bahaya narkoba.
“Upaya pencegahan tersebut bukan hanya tugas satu pihak saja melainkan tanggung jawab bersama, orang tua, guru, BNN, kepolisian dan pemangku kepentingan lainnya,” jelasnya.
Baca juga: Polisi ungkap tiga kasus ilegal fhising di Sulteng
Berdasarkan data BNN, para pemakai atau yang terpapar narkoba saat ini bukan hanya masyarakat biasa, tapi juga sudah masuk ke jajaran penegak hukum, PNS, TNI, Polri, artis, dan lainnya.
“Kecanduan narkoba tersebut dampaknya psikis dan kesehatan. Bagi orang yang kecanduan tempatnya hanya tiga yakni rumah sakit, penjara dan kuburan,” jelasnya lagi.
Pada kesempatan tersebut, Zainul Muttaqien mengakui dan memuji upaya Bupati Morut untuk memberantas bahaya narkoba. Pembentukan kantor BNNK di Morut juga merupakan hasil perjuangan bupati.
“Dokter Delis ini sudah sering ke BNN pusat. Beliau sangat intens mencari solusi pemberantasan narkoba di daerah ini,” tambahnya.
Sebelumnya, Bupati Delis menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Deputi Pencegahan BNN RI dan rombongan di Morut.
Menurutnya, upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba di Morut sangat serius karena dampaknya merusak generasi. Karena itulah, melalui kolaborasi dengan BNNK Morut, jajaran Pemda berupaya keras untuk memberantas peredaran narkoba.
Bupati juga menegaskan, dalam waktu dekat pihaknya bekerja sama dengan BNN akan melaksanakan tes urin di jajaran Pemda Morut sebagai wujud dan keseriusan memberantas narkoba. (RoMa)
Baca juga: Penyelundupan narkoba di Lapas Luwuk digagalkan petigas

Tinggalkan Balasan