Palu- Dalam riuhnya kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 1, Ahmad HM Ali dan Abdul Karim Al-jufri, di tengah ribuan warga yang hadir di Lapangan Abadi Talise Minggu (17/11/2024) malam, ada sebuah momen yang menyentuh hati. Momen itu terjadi saat Ahmad Ali bertemu dengan Roni Launi, seorang pria berusia 39 tahun penyandang disabilitas yang hadir dengan bantuan tongkat.

Roni, seorang pekerja keras dari kehidupan sederhana, mengalami nasib kurang beruntung akibat kecelakaan yang pernah menimpanya. Tulang kaki kanannya harus diamputasi akibat retak parah, membuatnya kini mengandalkan tongkat untuk berjalan.

Baca juga: Wakil Ketua MPR uji coba program makan bergizi gratis di Kota Palu

Namun, hal itu tidak menghalanginya untuk datang dan mendengar langsung orasi politik Ahmad Ali, calon gubernur yang mengusung tagline “Harapan Baru” dengan visi inklusif untuk Sulawesi Tengah.

Usai menyampaikan orasi politiknya, Ahmad Ali berjalan di antara warga dan berpapasan langsung dengan Roni. Tanpa ragu, ia menyapa, merangkul, dan mendengarkan cerita hidup Roni. Momen tersebut mengundang perhatian banyak orang di lokasi kampanye.

Baca juga: Ahmad Ali kampanye terbatas di Kelurahan Tondo

“Melihat kondisi Roni, hati saya tergerak. Kita semua punya tanggung jawab untuk membantu sesama, apalagi mereka yang membutuhkan perhatian lebih,” ujar Ahmad Ali.

Sebagai pendiri Yayasan Insan Cita Indonesia (ICI), yang selama ini aktif bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan, Ahmad Ali tidak hanya berhenti pada empati. Ia langsung menginstruksikan tim ICI untuk memberikan bantuan kaki palsu kepada Roni.

Bantuan tersebut dipastikan merupakan kaki palsu berkualitas terbaik, yang diharapkan dapat mempermudah aktivitas Roni ke depannya. Roni tidak dapat menyembunyikan rasa harunya saat menerima kabar bahwa ia akan mendapatkan kaki palsu.

Baca juga: FKUB Sulteng bersiap bentuk kader pelopor kerukunan dunia maya

“Kaki saya begini karena kecelakaan motor, tulangnya retak, dan akhirnya harus diamputasi. Saya tidak pernah menyangka akan mendapatkan bantuan seperti ini. Tadi sudah diminta nomor saya, katanya kaki palsu akan segera dikirim oleh Pak Ali,” ujar Roni dengan mata berkaca-kaca.

Ini bukan kali pertama Ahmad Ali melalui Yayasan ICI memberikan bantuan kaki palsu kepada penyandang disabilitas. Sebelumnya ia juga pernah membantu korban bencana gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi pada 2018 silam di Kota Palu.

Bantuan tersebut menjadi salah satu bentuk nyata komitmen Ahmad Ali untuk mendukung kelompok rentan dan mereka yang membutuhkan.

Baca juga: HKN momentum perkuat layanan kesehatan masyarakat

Dengan program-program sosial yang konsisten, Ahmad Ali terus menunjukkan bahwa kepemimpinannya bukan hanya tentang visi politik, tetapi juga tentang keberpihakan nyata kepada rakyat.

Melalui tindakan-tindakan seperti ini, ia berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli terhadap sesama.

“Kita semua bisa bangkit dan maju bersama, tidak ada yang boleh tertinggal. Ini adalah Sulawesi Tengah yang kita cita-citakan,” tutup Ahmad Ali penuh semangat. (Rilis)

Baca juga: Komnas HAM Sulteng serukan pilkada ramah HAM