Warga Sulteng waspada banjir dan tanah longsor di masa pancaroba
Palu- Warga Sulawesi Tengah (Sulteng) diimbau waspada terhadap banjir dan tanah longsor di masa pancaroba atau peralihan musim.
“Terutama wilayah-wilayah yang memiliki riwayat bencana alam perlu diwaspadai, karena hujan masih seiring terjadi dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat saat peralihan musim,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu Nur Alim di Palu, Senin (11/8/2025).
Dari pemantauan cuaca oleh BMKG, dua pekan pertama di bulan Agustus berada dalam masa pancaroba dari musim penghujan masuk ke musim kemarau.
Bac juga: BMKG siapkan pelayanan penerbangan internasional bandara Mutiara
Yang mana puncak kemarau berlangsung pada September hingga pertengahan Oktober 2025, diperkirakan potensi hujan masih sering terjadi dengan dampak ditimbulkan potensi banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang (puting beliung).
“Ancaman-ancaman itu berpotensi terjadi, maka warga yang bermukim di sekitar lereng gunung akupun di bantaran sungkan perlu memperhatikan kondisi cuaca,” ujarnya.
Baca juga: Penetapan bandara internasional peluang pariwisata Sulteng
Ia mengemukakan, dari pemantauan cuaca dilakukan BMKG ada sejumlah wilayah berstatus waspada peringatan dini selama tiga hari ke depan yakni Kabupaten Buol, Tolitoli, Parigi Moutong, Sigi, Tojo Una-una, Morowali, Banggai, Banggai Kepulauan dan Kota Palu.
Lalu, daerah berstatus siaga yakni Kabupaten Sigi, Donggala, Poso, Morowali Utara, dan Banggai Laut, maka langkah yang perlu dilakukan masing pemerintah daerah (pemda) mempersiapkan rencana penanganan bencana, maupun meningkatkan kesiapsiagaan.
“Kami bertugas menyampaikan perkembangan informasi kewaspadaan dini cuaca kepada publik melalui kenal resmi BMKG maupun grup WhatsApp, lalu tugas pemda dan para pihak lainnya menyiapkan langkah-langkah antisipasi bila sewaktu-waktu terjadi situasi darurat,” tuturnya.
Baca juga: PT GNI dan PT SEI bagikan ratusan sepatu kepada siswa SD di Morut
Ia mengemukakan, daerah yang masuk dalam zona rawan bencana banjir bandang dan tanah longsor perlu memperkuat langkah-langkah konkret penanganan bencana.
“Kabupaten Sigi, Donggala dan Parigi Moutong merupakan daerah-daerah masuk zona rawan bencana banjir dan tanah longsor. Warga dan pemerintah setempat perlu meningkatkan mitigasi,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan meski nanti masuk pada musim kemarau, namun potensi hujan juga masih bisa terjadi, karena wilayah Sulawesi Tengah masuk zona non zoom atau daerah atau daerah yang tidak memiliki perbedaan jelas antara musim hujan dan musim kemarau.
Baca juga: OKP Parimo bagikan 500 Bendera Merah Putih sambut HUT Ke-80 RI
BMKG memperkirakan pada puncak kemarau nanti, daerah-daerah terdampak yakni Kabupaten Morowali dsn Morowali Utara, serta sebagian wilayah Kabupaten Poso.
“Kami juga mengimbau warga tidak membakar sampah di sembarang tempat, maupun aktivitas membuka lahan baru untuk kepentingan bertani sebaiknya tidak membakar ranting-ranting kayu, karena dapat memicu kobaran api yang meluas,” kata dia. (Wan)
Baca juga: Wabup Morut pimpin rapat memelihara kedamaian pasca bentrok warga Desa Keuno dan Bimor Jaya
Tinggalkan Balasan