159 warga Palu terkena DBD
Palu- 159 warga Kota palu, Sulawesi Tengah dilaporkan terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), kata Dinas Kesehatan Kota Palu.
“Kami menggencarkan abatisasi atau membagikan serbuk Abate kepada masyarakat, sebagai upaya untuk mencegah berkembangbiak jentik nyamuk Aedes aegypti,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu Rochmat Jasin, Minggu (19/5/2024).
Baca juga: Dinkes Kota Palu gencarkan pencegahan DBD tekan penularan
Dilaporkan jumlah tersebut terhitung sejak Januari hingga Mei 2024 mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit (RS).
Oleh sebab itu pihaknya mengerahkan sekitar 14 puskesmas di Kota Palu melakukan upaya pencegahan dengan memberikan bubuk Abate.”Dalam berbagai kesempatan kami memberikan obat ini kepada warga untuk ditaruh di tempat-tempat genangan air, termasuk bak mandi supaya nyamuk Aedes aegypti tidak berkembangbiak,” ujarnya.
Baca juga: Ketua MUI Palu pidato tentang toleransi dihadapan umat Kristiani
Dari 159 pasien dirawat di rumah sakit ditemukan dua kasus kematian akibat penyakit tersebut, pemerintah setempat terus melakukan langkah-langkah strategis dalam pencegahan maupun pengobatan pasien.
Ia mengemukakan angka prevalensi ini pada periode yang sama cenderung berkurang dibandingkan tahun 2023 dengan jumlah kasus sebanyak 255 orang, tiga diantaranya meninggal dunia.
Baca juga: Pemerintah Kota Palu urutan kedua anugerah PPD se-Indonesia
“Pencegahan wabah ini harus dilakukan secara simultan, baik pemerintah maupun masyarakat dengan selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat, mengingat Kota Palu merupakan salah satu daerah endemik DBD di Sulteng,” ucap Rochmat.
Menurut dia langkah sederhana dilakukan warga sebagai langkah pencegahan yakni menguras bak mandi maupun wadah penampungan air secara rutin, menutup tempat penampungan air, mendaur ulang barang bekas atau mengubur dan memantau jentik nyamuk.
Menurut penelitian kesehatan, kata dia, saat ini nyamuk Aedes aegypti telah bertransformasi, yang sebelumnya jentik nyamuk berkembangbiak di air bersih, kini air kotor juga menjadi tempat berkembangbiak.
Baca juga: Kualitas udara Kota Palu baik,belum terkontaminasi abu vulkanik
“Bila terjadi demam tinggi segera larikan ke puskesmas atau rumah sakit, karena gejala DBD di awali Demak, kami juga terus berupaya melakukan penanganan cepat, ini di maksudkan guna mencegah kematian,” tutur Rochmat. (Wan)
Baca juga: Pemerintah Kota Palu urutan kedua anugerah PPD se-Indonesia
Tinggalkan Balasan