Parigi- Tanggap darurat bencana banjir di sejumlah wilayah Parigi Moutong, Sulawesi Tengah telah ditetapkan pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat selama 14 hari.

“Berdasarkan Peraturan Kepala (Perka) BNPB, tanggap darurat awal dilaksanakan 14 hari. Masa tanggap darurat dapat diperpanjang sesuai kebutuhan dan Pemkab sudah melakukan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong Amiruddin, Sabtu (19/4/2025).

Baca juga: Kota Paku dan perusahaan Eropa kerjaan sama pengelolaan sampah

Ia menjelaskan, peristiwa banjir yang terjadi pada Senin (14/4) di kabupaten itu melanda empat wilayah yakni Desa Pebounang Kecamatan Palasa, Desa Tompo Kecamatan Taopa, Desa Pandelalap dan Desa Pande Kecamatan Moutong.

Berdasarkan rekomendasi rapat koordinasi dilakukan Pemkab Parigi Moutong, tanggap darurat khusus Desa Pandelalap mulai tanggal 15-28 Agustus 2025, sedangkan tanggap darurat Desa Pembohong, Pande dan Tompo mulai tanggal 17-30 April 2025.

Baca juga: Lima tenda pengungsian dibangun di Desa Pebounang Parimo

“Penanggulangan bencana dilakukan di masa tanggap darurat selain pemenuhan kebutuhan sandang dan pangan, juga pemulihan infrastruktur yang terdampak,” ujarnya.

Data sementara warga terdampak bencana hidrometeorologi (banjir) di sejumlah wilayah Parigi Moutong sekitar 281 jiwa.

Baca juga: PPPK Sulteng: Tidak benar BKD inisiasi rencana pemberian cinderamata kepada BKN

Ada pun penanggulangan infrastruktur dilakukan saat ini yakni normalisasi sungai, BPBD setempat mengerahkan alat berat untuk mengeruk sedimentasi yang memicu pendangkalan sungai.

“Langkah mendesak dilakukan di Desa Tompo, Pande dan Pandelalap yakni normalisasi sungai. Kami mengerahkan dua alat berat untuk melakukan penanganan sungai,” ucap Amiruddin.

Baca juga: Tanggap darurat banjir di Parimo segera ditetapkan

Ia menambahkan, di Desa Pebounang telah dibangun posko induk, di mana Pemkab Parigi Moutong juga menyiapkan makanan siap saji untuk memenuhi dua kali makan korban banjir, yakni kebutuhan makan siang dan malam.

“Pemerintah daerah (pemda) berkomitmen memulihkan kondisi setelah bencana,” kata dia. (Wan)

Baca juga: PSU Pilkada di Parigi Moutong berlangsung lancar