Simulasi kebencanaan kegiatan wajib Pemkot Palu
Palu- Simulasi kebencanaan sudah menjadi kegiatan wajib pemerintah kota setempat di ibu kota Sulawesi Tengah sebagai bagian dari penguatan mitigasi dalam menghadapi situasi darurat akibat bencana alam, kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid.
“Simulasi adalah pengingat bagi masyarakat di darah ini untuk senantiasa sigap dalam menghadapi ancaman bencana, karena bencana kapan saja bisa terjadi,” kata Hadianto Rasyid dalan kegiatan simulasi evakuasi korban gempa pada momen Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) di Palu, Kamis (15/5/2025).
Baca juga: DPRD umumkan penetapan Bupati dan Wakil Bupati Parimo
Ia menjelaskan Kota Palu salah satu daerah rawan bencana alam yang mana pada 28 September ibu kota Sulteng dihantam tiga bencana sekaligus yakni gempa, tsunami dan likuefaksi yang hingga saat ini masih membekas di ingatan masyarakat setempat.
Oleh karena itu, pemerintah daerah (pemda) dengan segala sumber daya yang ada senantiasa memperkuat pengetahuan masyarakat melalui edukasi tentang kebencanaan sebagai alarm.
Baca juga: Disdikbud Parigi pastikan calon PPPK masuk dalam dapodik
“Simulasi harus dilakukan secara berulang tidak ada batasannya, baik itu difasilitasi oleh pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) maupun para pihak lainnya,” ujarnya.
Wali Kota mengemukakan mitigasi harus diperkenalkan sejak dini kepada masyarakat mulai dari pendidikan taman kanak-kanak, hingga kepada masyarakat lanjut usia (lansia).
Karena bencana alam tidak memasang usia, siapapun dapat merasakan ancaman bencana maka sudah sepatutnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memberikan penguatan kepada masing-masing pegawai, keluarga dan anak-anak.
Baca juga: Pemkot Palu ajak Kadin kolaborasi berdayakan UMKM
“Ribuan korban jiwa dari peristiwa gempa dahsyat itu masih menyimpan luka yang mendalam. Salah satu tujuan mitigasi adalah menekan risiko korban jiwa, hal itu tentunya tidak kita harapkan,” tutur Hadianto.
Ia menabahkan mitigasi juga diterapkan pada sisi pembangunan infrastruktur, yang mana Pemkot Palu menekankan pengembang selalu menerapkan sistem bangunan ramah gempa, termasuk Pemkot Palu menyediakan gudang logistik untuk situasi kepentingan darurat bencana.
Adapun pihak terkait dalam kegiatan simulasi ini yakni TNI/Polri, Basarnas, BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Satpol-PP termasuk masyarakat setempat.
Baca juga: Penyuluh Pertanian garda terdepan pembinaan petani
“Kami berkomitmen selalu membangun kesiapsiagaan, pemerintah berperan strategis dalam meminimalisasi dampak diakibatkan bencana alam,” kata dia. (Wan)

Tinggalkan Balasan