Parigi – Program Sikomandan (sapi kerbau komoditas andalan negeri) tetap menjadi prioritas oleh Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah di tahun 2024.

“Sebagai program prioritas Nasional, maka kami di daerah juga mengoptimalkan peningkatan populasi ternak,” kata Kepala Bidang Pembibitan dan Produksi Hewan Dinas Peternakan Parigi Moutong I Wayan Gede Purna di Parigi, Rabu (10/1/2024).

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya sedang menunggu alokasi jumlah target pengembangan ternak oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

baca juga : DPRD Parigi Moutong sampaikan hasil reses lewat paripurna

Yang mana program ini juga akan memberdayakan peternak maupun kelompok ternak setempat, sehingga dalam pelaksanaanya lebih cepat dan optimal dalam meningkatkan jumlah populasi sapi Parigi Moutong.

“Daerah ini masih memiliki lahan luas untuk dijadikan kawasan penggembalaan ternak, termasuk pembibitan pakan ternak juga masih memadai,” ujarnya.

Baca juga: Waktu penyaluran solar di SPBU untuk truk diatur

Menurut data instansi setempat, populasi sapi di Parigi Moutong mencapai 32 ribu ekor dua tahun lalu, dari jumlah itu hanya 10 persen diperdagangkan di dalam daerah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal.

Selain program Sikomandan, Dinas Peternakan setempat juga melanjutkan program pengadaan dan inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik sapi bertujuan untuk peningkatan populasi sapi di daerah, guna mendukung pencapaian target nasional swasembada daging.

Baca juga: Tim SAR gabungan evakuasi korban banjir di Jakarta

“Penda Parigi Moutong menjadi penyelenggara lokus pada pengadaan ternak, sehingga kami sedang melakukan pendataan maupun pengecekan terhadap kelompok ternak, guna memastikan kesediaan sarana dan prasarananya,” tutur Wayan.

Ia menambahkan, guna menunjang peningkatan populasi ternak sapi di kabupaten tersebut, pemerintah setempat juga melaksanakan program penyediaan pakan ternak dan pelatihan pengolahan fermentasi pakan silase sebagai upaya meningkatkan kualitas gizi ternak yang menyasar kelompok ternak. (Mikha)

Baca juga: Pakar Pertahanan: Tawaran revitalisasi ASEAN perlu dicermati