Parigi- Program guru penggerak disiapkan untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) tenaga pendidik yang berkualitas dan berdaya saing, kata Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

“Program dicetuskan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini disiapkan membangun kematangan guru dalam melaksanakan tugasnya, sehingga potensi menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah sangat terbuka,” kata Penjabat (Pj) Bupati Parigi Moutong Richard Arnaldo di Parigi, Kamis (30/5/2024).

Ia menjelaskan Pemkab Parigi Moutong sepakat mengoptimalkan program ini demi mewujudkan percepatan transformasi mutu pendidikan di daerah tersebut, termasuk managerial pada satuan pendidikan.

Baca juga: Pemkab Banggai dan UIN Palu kerja sama bidang pendidikan

Selain itu melalui program guru penggerak beragam manfaat dapat diperoleh oleh tenaga pendidik, antara lain meningkatnya kompetensi guru sebagai pemimpin pembelajaran berpusat pada kebutuhan murid.

Kemudian Guru penggerak yang berkesempatan menjadi kepala sekolah maupun pengawas sekolah memiliki kompetensi yang lebih cakap dalam menghadapi berbagai tantangan global, serta mengakselerasi terjadinya perubahan positif yang siginifikan dalam pemajuan pendidikan di daerah.

“Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Nunuk Suryani berkunjung di Parigi Moutong pada Selasa (28/5) memberi masukan kepada kami terkait pengembangan mutu pendidikan daerah, masukkan ini kami jadikan bahan evaluasi terhadap penerapan sistem pendidikan di daerah,” tutur Richard.

Baca juga: Untad Palu tingkatkan akselerasi layanan pendidikan lewat UPA BK

Kata dia, Kemendikbudristek juga menekankan penyerapan SDM kepala sekolah maupun pengawas sekolah yang berasal dari guru penggerak, karena guru penggerak merupakan program prioritas pemerintah pusat.

Menurut data Kemendikbudristek kebutuhan kepala sekolah di Parigi Moutong sebanyak 40 orang, sementara guru penggerak yang sudah menjadi kepala sekolah sekitar 21 orang.

“Presentasi pengangkatan guru penggerak di Parigi Moutong menjadi kepala sekolah masih sekitar 53 persen, kami mengupayakan sisanya bisa secepatnya terealisasi,” ucapnya.

Baca juga: Sejumlah desa di Parigi Moutong terendam banjir dampak hujan

Kemendikbud juga mencatat jumlah guru penggerakan di Sulawesi Tengah sejak angkatan satu sampai angkatan sembilan tercatat sebanyak 743 orang, dari jumlah tersebut 482 orang diantaranya telah memenuhi syarat menjadi kepala sekolah dan 140 orang terlah terealisasi serta enam orang guru penggerak lainnya masih berstatus pelaksana tugas. (Mikha)