Donggala- Pemetaan objek wisata di tingkat kabupaten/kota penting dilakukan sebagai upaya untuk peningkatan ekonomi daerah, kata Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

“Pemetaan perlu dilakukan supaya daerah memiliki data ril jumlah objek wisata supaya Pemerintah Sulteng mudah melakukan intervensi pengembangan ke depan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tengah Novalina saat menghadiri rapat koordinasi teknis Dinas Pariwisata Sulteng di objek wisata Kabupaten Donggala, Rabu (28/2/204).

Ia menyebutkan jumlah kunjungan di Sulteng tahun 2023 sebanyak 8 ribu lebih wisatawan manca negara (wisman) 5 juta lebih wisatawan Nusantara (wisnus), oleh sebab itu pemetaan dilakukan untuk memperkuat promosi pariwisata ke depan sehingga jumlah kunjungan dapat semakin bertambah.

Baca juga: Peluncuran agrowisata durian, tutup kunker gubernur di Parimo

Menurut dia potensi wisata di Sulteng komplit, diantaranya wisata bahari, wisata alam, wisata buatan kuliner maupun seni budaya namun belum tergarap secara optimal, sehingga upaya ini perlu dilakukan untuk dikembangkan.

“Pemerintah daerah (pemda) kabupaten/kota perlu menggenjot sektor pariwisata sebagai salah satu sumber pendapatan daerah, tidak terkecuali masyarakat. Sektor ini bila ditangani secara serius tentu akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat,” kata dia menuturkan.

Baca juga: 8 ribu bibit cabai telah didistribusi ke Parimo oleh Pemprov Sulteng

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Sulteng Diah Agustiningsih menambahkan, tujuan rapat koordinasi teknis sebagai salah satu strategi meningkatkan kerja sama dan sinergitas pemangku kepentingan bidang pariwisata dan ekonomi kreatif untuk membangun komitmen bersama memajukan pembangunan di sektor pariwisata.

“Kami berharap ada kerja sama antarkabupaten/kota dalam penguatan investasi dan industri dalam pembangunan pariwisata dan pengembangan kawasan ekonomi kreatif maupun kegiatan-kegiatan unggulan sebagai bagian dari promosi pariwisata daerah,” ujarnya.

Ia mengemukakan, pengembangan pariwisata perlu ditunjang dengan investasi di sektor tersebut, sehingga peran daerah dan pemangku kepentingan diharapkan dapat menarik minat investor selain promosi.

Baca juga: 15 kecamatan di Sigi dapat alokasi pupuk subsidi

“Kemajuan pariwisata dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, olehnya kami meminta setiap daerah potensi wisata yang ada. Semakin banyak destinasi wisata unggulan maka peluang ekonomi juga semakin terbuka,” kata Diah.

Rapat koordinasi teknis kepariwisataan mengusung tema “sinergitas kabupaten/kota untuk mendukung penguatan investasi pariwisata”, kegiatan ini berlangsung selama tiga hari mulai 28 Februari hingga 1 Maret 2024. (Tim)

Baca juga: Investor pasar modal Sulawesi Tengah meningkat 48 persen