OJK-Pemkab Parimo bahas pengembangan ekonomi daerah
Parigi- OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong bahas upaya pengembangan ekonomi daerah melalui segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Upaya ini sebagai langkah percepatan akses keuangan di Kabupaten Parigi Moutong supaya perekonomian masyarakat menengah kebawah lebih meningkat,” kata Kepala OJK Perwakilan Sulteng Triyano Raharjo dalam kunjungannya di ruang Kerja Bupati Parigi Moutong di Parigi, Selasa (13/2/2024).
Ia mengemukakan, akselerasi keuangan melalui program pengembangan ekonomi juga diupayakan dapat membantu pemerintah daerah (pemda) mengatasi kemiskinan ekstrim dan juga membebaskan masyarakat dari rentenir.
Baca juga: Penghargaan nasional terbaik program Readsi di raih Suleng
Ia menjelaskan, program ini sudah dimulai sejak tahun 2023 di sejumlah daerah namun dengan cakupan yang masih sangat terbatas, sehingga tahun ini jangkauannya lebih diperluas terutama akses layanan keuangan lebih terbuka kepada masyarakat menengah kebawah dengan beberapa fasilitas dari lembaga keuangan dalam membantu masyarakat di wilayah Parigi Moutong.
“Baik itu melalui layanan Perbankan, Koperasi maupun Pegadaian dalam bentuk Kredit Usah Rakyat (KUR) atau pembiayaan yang murah lainnya,” ujarnya.
Baca juga: Warga jangan golput pada hari pemungutan suara
Penjabat (Pj) Bupati Parigi Moutong Richard Arnaldo menyambut baik kolaborasi ini dan mendukung langkah OJK dalam membantu pemda meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan usaha.
Selain pengembangan ekonomi melalui UMKM, pemerintah setempat juga menginginkan OJK memfokuskan program keuangan pada wilayah-wilayah yang masih minim layanan perbankan, sehingga penanganan lebih merata.
Baca juga: ASN Parimo diingatkan jaga netralitas jelang pemungutan suara
“Kami berharap nantinya ada akses program simpanan pelajar di wilayah minim layanan perbankan. Paling tidak di wilayah-wilayah tersebut punya agen bank yang dapat menjadi solusi, supaya pelajar lebih mudah menyimpan uangnya untuk kebutuhan pendidikan,” kata dia menuturkan.
Ia juga berharap keduanya dapat lebih intens membangun komunikasi untuk merumuskan kebijakan-kebijakan yang dapat diterapkan ke depan supaya tidak terlalu membebani masyarakat pengguna layanan keuangan. (Wan)
Baca juga: Advokasi kebijakan KTR lindungi kesehatan masyarakat Parimo
1 Komentar