Tehran- Iran kecam tindakan keras Amerika Serikat (AS) terhadap aksi dalam unjuk rasa pro-palestina hingga mengeluarkan mahasiswa dari universitas.

“Rakyat Iran dan Pakistan sama-sama membela bangsa Palestina yang tertindas. Iran Islam akan terus membela perlawanan dan bangsa Palestina yang tertindas dengan bangga,” kata Presiden Iran Ebrahim Raeisi pada upacara di Universitas Lahore sebagai kelanjutan dari kunjungan ke Pakistan, Selasa (23/4/2024) dilansir dari Antara.

Baca juga: Eropa alami suhu dingin ekstrem setelah musim panas

Merujuk pada serangan balasan militer Iran terhadap rezim Zionis pada 13 April atas serangan sebelumnya pada 1 April terhadap konsulat Iran, Raiesi mengatakan bangsa besar Iran menghukum rezim Zionis atas serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus yang bertentangan dengan semua hukum internasional.

“Jika Zionis melakukan kesalahan dan menyerang wilayah Islam Iran, kondisi mereka akan sangat berbeda. Tidak jelas apakah akan ada yang tersisa dari rezim Zionis (setelah agresi baru mereka),” tambahnya.

Baca juga: Industri sawit mainkan peran sentral ekonomi daerah

Presiden Iran itu melanjutkan dengan mencatat bahwa pihak berwenang AS telah menangkap puluhan mahasiswa karena menghadiri protes pro-Palestina dan bahkan mengeluarkan dari universitas baru-baru ini.

Ia menekankan bahwa pelanggar hak asasi manusia terbesar saat ini adalah orang Amerika dan Barat sebagai pendukung rezim Zionis dalam pembunuhan anak-anak dan genosida.

Baca juga: PT Pertamina Patra Niaga Sulawesi raih penghargaan IGA 2024

“Pembebasan Quds adalah pertanyaan nomor satu umat manusia. Perlawanan rakyat Gaza akan mengarah pada kehancuran, pembebasan Quds Suci dan Palestina,” tutur dia.

Baca juga: Organisasi keagamaan diajak tingkatkan kualitas kerukunan

Baca juga: Akademisi: Pabrik Sawit perlu dibangun di Sulawesi Tengah

Baca juga: Gubernur Sulawesi Tengah pemungutan suara di Sigi

Sumber : ANT