Bentuk kampung adaptif iklim, Pemkot-Arkom siap kolaborasi
Palu- Bentuk kampung adaptif iklim, Pemkot Palu dan Yayasan Arkom Indonesia siap berkolaborasi membangun ketahanan masyarakat pesisir dalam pengendalian dampak perubahan iklim.
“Kolaborasi ini bagian dari upaya menyikapi dampak perubahan iklim, sehingga perlu dilakukan perbaikan ekosistem alam,” kata Wakil Wali Kota Palu Reny A Lamadjido saat menghadiri kegiatan memaparkan hasil perencanaan partisipatif Yayasan Arkom Indonesia di Palu, Minggu (18/2/2024).
Menurut dia, pemulihan ekosistem alam perlu keterlibatan Lembaga Swadaya Masyarakat (SDM) atau NGO bersama-sama pemerintah sebagai bentuk komitmen untuk menciptakan solusi atas fenomena perubahan iklim.
Baca juga: PT Taspen dan Pemkot Palu kerja sama layanan asuransi bagi ASN
Karena fenomena ini telah menjadi isu global dan semua negara tertuju pada upaya pemulihan dampak.
“Arkom telah memilih kawasan yang menjadi lokus pemilihan yakni Kelurahan Mamboro dan Mamboro Barat, khususnya pada kawasan pesisir pantai, dan kami sebagai pemerintah daerah (pemda) siap mendampingi dan membatu pelaksanaan program kampung adaptif terhadap iklim,” tutur Reny.
Dikemukakannya, program berbasis partisipatif masyarakat merupakan langkah yang tepat di lakukan yayasan tersebut, program ini juga bagian dari edukasi terharap masyarakat menjaga kelestarian lingkungan.
Baca juga: Pelaku usaha restoran di Palu patuhi pajak 10 persen
Proses penataan kawasan pesisir yang akan dilakukan, menjadi tahap awal dalam membentuk kampung percontohan dengan model mitigasi terhadap bencana.
“Dari perencanaan Yayasan Arkom, penataan yang akan dilakukan yakni mengatur kembali tata kelola lingkungan, termasuk penempatan sumber mata pencaharian warga pesisir supaya hasil aktivitas masyarakat tidak memberikan dampak negatif terhadap iklim,” ujarnya.
Di kesempatan itu ia juga memberikan apresiasi kepada yayasan tersebut karena telah konsisten mendampingi warga pesisir sejak masa pemulihan hingga rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa dan tsunami 2018 di Palu.
Baca juga: Kota Palu dapat bantuan 10 ribu bibit untuk gerakan tanam cabai
Pendampingan terhadap warga Kelurahan Mamboro pada periode 2018-2021 oleh yayasan ini telah berhasil mengaplikasikan konsep relokasi mandiri kelompok dengan hasil kurang lebih 39 unit hunian tetap (huntap) korban bencana berhasil dibangun bersama warga setempat.
“Langkah ini sangat membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat pascabencana, sebagai pemerintah kami mendukung langkah-langkah positif untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucap Reny. (Wan)
Baca juga: Kemendikbudristek kuatkan revitalisasi bahasa daerah
1 Komentar