Palu- 10 program prioritas calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 1 Ahmad HM Ali-Abdul Karim Al Jufri di kalim sudah teruji, kata koalisi BERAMAL saat kampanye terbatas di Kelurahan Lasoani, Kota Palu, Kamis (24/102/2024).

Kampanye yang berlangsung di kompleks perumahan ini bertujuan untuk menjangkau pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan honorer setempat.

Baca juga: Pasangan BERAMAL janji berdayakan UMKM bila terpilih gubernur

Para peserta menunjukkan respons positif, menyambut baik kehadiran para juru kampanye dan program-program yang ditawarkan.

Dalam kesempatan ini, Zarlik dan Akhyar menekankan komitmen pasangan calon untuk menjadikan hari Jumat sebagai “Jumat Bicara dan Mendengar” di halaman Kantor Gubernur.

Baca juga: BMKG catat masih terjadi 193 kali gempa susulan di laut Tuban

“Semua program yang direncanakan sudah diuji oleh pembuat program dan telah dilaksanakan oleh Ahmad Ali. Kami ingin menegaskan bahwa gaji Ahmad Ali akan diperuntukkan bagi masyarakat,” ujar Zarlik.

Juru kampanye juga menjelaskan sepuluh program unggulan yang menjadi janji kampanye Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri secara rinci.

Baca juga: Pondok Pesantren berperan cetak SDM unggul untuk masa depan

Di antara isu-isu yang diangkat, masyarakat menyampaikan keinginan agar BPJS Kesehatan dijadikan satu kesatuan, tanpa pemisahan antara BPJS Jelas 3 dan BPJS Jelas 1 dan 2.

Isu kesejahteraan masyarakat juga menjadi perhatian utama, dengan harapan agar distribusi manfaat dari program-program pemerintah dapat merata.

Baca juga: Untad jadikan Munas FPPTPI tunjang kebijakan pangan untuk IKN

“Kami akan memastikan bahwa tenaga kerjaan diperluas agar tidak ada lagi anak muda yang menganggur. Kesejahteraan masyarakat harus menjadi prioritas,” tegas Akhyar.

Kampanye ini mencerminkan komitmen Koalisi Beramal dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat dan memastikan bahwa program-program yang diusulkan akan memberikan dampak positif bagi kehidupan warga Sulawesi Tengah. (Rilis)

Baca juga : Sulawesi Tengah dan Jateng kolaborasi awasi benih tanpa sertifikat