PT GNI bantu penimbunan Masjid Arahman di Morut
Morut- PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) memberikan bantuan material untuk penimbunan pembangunan Masjid Arahman yang berlokasi di Desa Tanauge, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Bantuan yang disalurkan berupa slag nikel, yakni limbah padat hasil proses peleburan bijih nikel yang berbentuk seperti pasir. Material ini digunakan untuk menopang pembangunan pondasi masjid yang menjadi pusat ibadah warga setempat.
Baca juga: Wakil Bupati Parigi Moutong tinjau TPA Jononunu untuk perkuat pengelolaan sampah
“Ini bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat di sekitar kawasan industri, khususnya dalam mendukung kegiatan sosial dan keagamaan,” kata perwakilan manajemen PT GNI dalam keterangannya, Sabtu (13/7/2025).
PT GNI menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pembangunan desa-desa yang berada di sekitar area operasional smelter nikel tersebut.
Baca juga: Pangdam XIII Merdeka Kunjungi PT GNI
Komitmen itu diwujudkan dalam berbagai bentuk, mulai dari pemberdayaan ekonomi hingga dukungan terhadap pembangunan infrastruktur sosial.Kepala Desa Tanauge, Arman, menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh perusahaan.
Menurutnya, bantuan tersebut sangat bermanfaat dalam mempercepat proses pembangunan masjid yang menjadi pusat aktivitas keagamaan masyarakat desa.
Baca juga: PMI Morut komitmen bantu penanganan banjir
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT GNI. Semoga bantuan ini menjadi amal jariyah dan membawa keberkahan bagi semua pihak,” ujar Arman.
Ia berharap bantuan serupa dapat terus berlanjut di masa mendatang, khususnya untuk kebutuhan masyarakat yang bersifat mendesak dan prinsipil.
Baca juga: Mahasiswa UIN Palu dilibatkan sosialisasi pendidikan pemilih
“Jangan berhenti di sini. Kami berharap bantuan seperti ini bisa terus berkesinambungan,” tuturnya.
Masjid Arahman di Desa Tanauge saat ini sedang dalam tahap pembangunan, dan direncanakan menjadi salah satu sarana ibadah utama bagi warga sekitar. (RoMa)
Baca juga: Parigi Moutong ikut penilaian KLA Kementerian PPA
Tinggalkan Balasan