Palu- Morowali Utara dan Kementerian Investasi/BKPM serta International Business Association (IBA) mencoba menjajaki carbon trade atau perdagangan karbon di kabupaten itu sebagai upaya pengendalian perubahan iklim.

Pertemuan itu berlangsung di Kementerian Investasi/BKPM pada Sabtu (27/1) yang di hadiri Bupati Morowali Utara Delis J Hehi di dampingi sejumlah pejabat daerah tersebut.

Baca juga: Empat Puskesmas di Morut raih nilai tertinggi predikat paripurna

Perdagangan karbon merupakan sistem perdagangan izin untuk melepaskan karbon dioksida (CO2) dan gas rumah kaca lainnya ke udara, sistem ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan memberikan insentif ekonomi bagi bisnis dan negara dalam membatasi emisi.

Perdagangan karbon, memiliki aspek lingkungan yang positif karena dapat mendorong bisnis dan negara untuk mengurangi emisi dampak rumah kaca. Selain itu carbon trade juga memiliki aspek ekonomi yang positif karena dapat menciptakan pasar untuk perdagangan emisi.

Baca juga: Kementerian ATR/BPN bantu Morut susun RDTR

“Bagi Kabupaten Morowali Utara hal ini bisa menjadi skema fiskal yang baru melalui pembangunan yang berbasis pelestarian ekologi,” ujarnya.

Ia menambahkan, selain memaksimalkan pertumbuhan ekonomi kedepannya, langkah ini juga dinilai tidak berisiko terhadap lingkungan hidup tetapi menghasilkan pendapatan.

Baca juga: Gubernur Sulawesi Tengah lepas bantuan beras ke Sigi

“Pendapatan tersebut bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” ucap Delis (Ryo/HYP)

Baca juga: Korban banjir bandang di Touna Sulawesi Tengah butuh logistik