KKP Dukung Optimalisasi Produksi Udang Vaname Parigi Moutong
Jakarta- KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) menyatakan dukungan terhadap langkah Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Pemkab Parimo), Sulawesi Tengah dalam mengembangkan sektor perikanan budidaya, khususnya komoditas udang vaname yang menjadi salah satu tumpuan ekonomi masyarakat pesisir.
Dukungan tersebut disampaikan dalam audiensi antara Bupati Parigi Moutong Erwin Burase dengan jajaran Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP di Gedung Ditjen Perikanan Budidaya di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Erwin memaparkan potensi besar udang vaname di wilayahnya sekaligus berbagai kendala yang dihadapi dalam upaya pengembangan sektor tersebut.
Baca juga:Morowali Utara konsisten lindungi pekerja rentan lewat Jamsostek
“Kabupaten Parigi Moutong memiliki garis pantai terpanjang di Sulawesi Tengah, mencapai 510 kilometer. Produksi tambak udang vaname kami terbesar di provinsi ini, namun kontribusinya terhadap PAD belum maksimal karena ekspor masih dilakukan melalui Makassar,” ujarnya.
Ia menyebut terdapat delapan sentra tambak potensial yang siap dikembangkan menjadi kawasan industri perikanan terpadu.
Namun, sejumlah tantangan masih dihadapi, antara lain keterbatasan infrastruktur listrik, ketergantungan bahan baku dari luar daerah, serta belum tersedianya laboratorium uji residu sebagai syarat ekspor berstandar internasional.
Selain itu, bupati juga menyoroti persoalan lahan eks HBU KKP di Tinombo Selatan seluas 500 hektare yang telah dikuasai masyarakat tanpa kepastian hukum.
Baca juga: FKUB Sulawesi Tengah optimis masuk nominasi Harmony Award
“Kami berharap dukungan penuh dari KKP agar lahan tersebut bisa dimanfaatkan secara legal dan produktif bagi masyarakat. Dengan tata kelola yang sesuai regulasi nasional, Parigi Moutong siap menjadi pengungkit ekonomi daerah sekaligus kontributor ketahanan pangan nasional,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Tb Haeru Rahayu, menegaskan bahwa kebijakan pengembangan udang vaname sejalan dengan arah Nawacita Presiden RI yang menempatkan sektor perikanan sebagai pilar ketahanan pangan nasional dan pemerataan ekonomi maritim.
“Udang vaname merupakan komoditas strategis nasional. KKP memastikan sistem produksi dan ekspor berjalan sesuai standar internasional agar Indonesia tidak hanya kuat secara kuantitas, tetapi juga memiliki daya saing global,” kata dia.
Ia menambahkan, tantangan ekspor global semakin ketat, terutama dari pasar Eropa yang menuntut pemenuhan standar keamanan pangan dan uji residu.
Baca juga: Operasional Bus Trans Palu dihentikan sementara karena sedang pembangunan halte
Karena itu, KKP membuka peluang kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memperkuat laboratorium mutu di wilayah penghasil utama udang, termasuk Parigi Moutong.
“Meski dana dekonsentrasi kini tidak tersedia, KKP siap berkolaborasi agar proses uji laboratorium tetap berjalan. Kami ingin setiap daerah memiliki daya saing ekspor yang sehat,” ujarnya.
Haeru juga menekankan pentingnya sinkronisasi kebijakan antara pusat dan daerah agar investasi di sektor perikanan tidak menimbulkan konflik kepentingan dan tetap berpihak pada masyarakat pesisir.
“Investasi yang produktif harus taat regulasi dan berpihak pada masyarakat. Peningkatan PAD harus sejalan dengan keberlanjutan lingkungan,” katanya.
Baca juga: Ibadah KKR warnai peringatan HUT ke-12 Kabupaten Morowali Utara
KKP menilai Parigi Moutong memiliki potensi besar untuk menjadi kawasan prioritas dalam program strategis nasional di bidang budidaya udang apabila kesiapan teknis dan kelembagaannya terus ditingkatkan.
“Kami akan mempertimbangkan Parigi Moutong sebagai daerah prioritas di Sulawesi Tengah apabila seluruh syarat teknis dan tata kelola telah terpenuhi,” ujarnya.
Audiensi tersebut turut dihadiri jajaran pejabat tinggi Ditjen Perikanan Budidaya, antara lain Sekretaris Ditjen Tinggal Hermawan, Direktur Ikan Air Tawar Gemi Triastutik, Direktur Ikan Air Laut Ikhsan Kamil, dan Direktur Ikan Air Payau Fernando Jongguran.
Sementara dari Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong hadir Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Moh Nasir, Kepala Bapenda Moh. Yasir, Kabag Prokopim Sri Nur Rahma, dan Plt Kabag Kerjasama Rachmayani Rachman.
Baca juga: Delis Kukuhkan Pengurus PKK Morut Periode 2025–2030
Sejumlah pelaku usaha tambak udang juga turut hadir, di antaranya Rudi dari PT Parigi Akuakultura Prima, Ahmad Abdi Baramuli dari PT Esaputlii Prakarsa Utama, Karman Karim, SH dari PT Sinergi Usaha Makmur, Dr. Ir. Hasanuddin Atjo, MP selaku Ketua Tim Pakar Satgas Tambak Industri Udang Sulawesi Tengah, serta Abdul Rivai dari PT Graha Tambak Pinotu.
Melalui pertemuan tersebut, KKP, Pemerintah Daerah, dan pelaku usaha bersepakat memperkuat kolaborasi tiga pihak dalam membangun ekosistem perikanan budidaya yang berdaya saing, berkelanjutan, dan berorientasi ekspor.
Dengan dukungan penuh KKP, Kabupaten Parigi Moutong diharapkan semakin mengukuhkan posisinya sebagai sentra produksi udang vaname terbesar di Sulawesi Tengah serta motor penggerak ekonomi pesisir nasional. (Wan)
Baca juga: Warga Palu diimbau jangan panik terkait isu cacar monyet


Tinggalkan Balasan