Parigi- Delapan wilayah rawan kasus malaria di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah segera dilakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT).

Kepala Dinas Kesehatan Parigi Moutong I Gede Widiadha pada Selasa (7/10/2025) mengatakan, delapan wilayah menjadi sasaran RDT yakni Kecamatan Moutong, Taopa, Lambunu, Bolano, Tinombo Selatan, Sigenti, Ampibabo, dan Sausu dengan melibatkan puskesmas.

Baca juga: 1.588 PPPK Morowali Utara terima SK

“Pemeriksaan dilakukan sebagai upaya mendeteksi penyakit atau risiko sini terhadap malaria,” ujarnya.

Melalui langkah itu, ia meminta warga berpartisipasi aktif pada pemeriksaan dini, karena RDT salah satu langkah pencegahan yang dinilai efektif dalam menekan suatu kasus kesehatan.

Baca juga: PT GNI bagikan ratusan sepatu dan tas sekolah

Hingga kini pemerintah setempat masih memberlakukan status Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria di Parigi Moutong sebagai kejadian bencana non alam.

“RDT kami lakukan pada Tanggal 20 Oktober 2025. Kami menunggu kucuran dana Bantuan Tak Terduga (BTT) dari pemerintah daerah (pemda) untuk menunjang pengadaan peralatan RDT malaria,” ujarnya.

Menurut data Dinkes setempat, sekitar 200 pasien tercatat oleh tim satuan tugas (satgas) penanggulangan malaria Parigi Moutong, dari jumlah itu dilaporkan semua pasien telah dinyatakan sembuh.

“Sejauh ini belum ada laporkan penularan baru kasus malaria,” ucap Gede.

Parigi Moutong pada 2024 mendapatkan status eliminasi malaria dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), setelah berhasil menekan penyebaran penyakit selama bertahun-tahun.

Namun, tahun ini terjadi peningkatan kasus secara signifikan sehingga menjadi perhatian serius.

Dari penelusuran dilakukan, menurut Pemkab Parimo malaria yang merebak merupakan kasus impor dari wilayah Provinsi Gorontalo, dan status siaga darurat penanganan KLB berlangsung selama enam bulan terhitung sejak September 2025 hingga Februari 2026.

“Berbagai langkah penanganan pasien kami dilakukan semoga melalui RDT nanti tidak ada lagi kasus baru malaria,” kata dia. (Mikha)