Donggala- Rusdy Mastura, Gubernur Sulawesi Tengah berharap PT Dharma Lautan Utama (DLU) dapat membantu meningkatkan ekonomi daerah tersebut melalui aktivitas pelayanan.

“Sektor trasportasi merupakan salah satu sektor yang esensial dalam melakukan aktivitas angkutan logistik untuk menggerakkan ekonomi, baik udara, darat maupun laut,” kata Rusdy Mastura saat meresmikan peluncuran operasional KM Dharma Kencana V di Pelabuhan Donggala, Jumat (26/7/2024).

Menurut gubernur hadirnya Pelabuhan Donggala secara tidak langsung memberikan dampak positif terhadap pendapatan masyarakat setempat.

Baca juga: Pelabuhan Donggala penguat konektivitas transportasi laut dan IKN

Selain itu rute Palu-Balikpapan juga sangat membantu mobilitas angkutan orang dan barang dengan waktu tempuh relatif lebih cepat sekitar 12 jam, dibandingkan transportasi laut lainnya menghabiskan waktu 24 jam.

“Kehadiran pelayaran ini menjadi peluang bagi Sulteng dalam memperkuat angkutan logistik ke IKN,” ucap Cudy sapaan akrab Rusdy Mastura.

Direktur PT Dharma Lautan Utama Erwin H Pudjono mengatakan pihaknya siap membantu pemerintah daerah (pemda) meningkatkan ekonomi daerah itu dengan memanfaatkan Pelabuhan Donggala.

Baca juga: Gubernur Sulawesi Tengah dan Menko Marves bahas ekspor durian

“Angkutan pelayaran ini melayani rute Surabaya-Balikpapan-Palu, dengan menghubungkan tiga daerah ini kami yakin dapat meningkatkan ekonomi daerah setempat,” ujarnya.

Ia menjelaskan atas permintaan Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura kepada bapak presiden RI Joko Widodo saat peresmian Pelabuhan Pantoloan di Palu pada Maret 2024 untuk membuka rute pelayaran Kapal Roro, maka KM Dharma Kencana V bersedia membuka rute ke Sulteng.

Atas dasar itu pihaknya telah merealisasikan pelayaran tersebut, sebagai upaya membantu Pemda dalam memacu pertumbuhan ekonomi daerah, mengingat Sulteng juga memiliki peran dalam menyuplai logistik ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Baca juga: KTGT jadi ajang promosi UIN Datokarama Palu

“Pelayaran ini pulang-pergi untuk rute tiga daerah tersebut, kami berharap pemda bisa memberikan proteksi perizinan supaya kami tumbuh dan berkembang serta tidak terjadi peran harga yang akhirnya mengorbankan kenyamanan dan keselamatan pelayaran,” ujarnya.

Kapal dengan kecepatan maksimal 21 knot itu mampu mengangkut penumpang sebanyak 1.528 penumpang dengan panjang kurang lebih 170 meter, lebar 27 meter kemudian memiliki lima tingkat geladak dengan kapasitas angkut 130 mobil truk besar dan 200 kendaraan kecil.

“Kehadiran kami untuk membantu menjembatani mobilitas orang maupun barang, kemudian membantu memperkecil disparitas harga dan menjadi solusi alternatif moda transportasi dengan biaya terjangkau,” tutur Erwin. (Wan)

Baca juga: Produksi durian Sulteng capai 412.733 kuintal per pohon