Petani Sulawesi Tengah produksi 2.792 ton bawang merah
Palu- Petani Sulawesi Tengah memproduksi sebanyak 2.792 ton komoditas bawang merah pada tahun 2023, kata Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulteng.
“Petani tetap konsisten berproduksi meski hasilnya belum maksimal, dan kami tetap optimis ke depan hasil produksi lebih meningkat,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulteng Nelson di Palu, Sabtu.
Ia menjelaskan, tahun ini pihaknya berupa menggenjot komoditas tersebut dengan berbagai bentuk intervensi, baik dari segi penyediaan benih berkualitas, alat dan mesin pertanian hingga pupuk.
Baca juga: Cabai rawit Sulawesi Tengah surplus 13.627 ton
Menurut data statistik, jumlah kebutuhan bawang merah dalam daerah per tahun mencapai 6.916 dengan jumlah penduduk 3,1 jiwa, dengan jumlah itu terjadi kekurangan produksi sekitar 4.125 ton.
“Meski hasil produksi belum mampu memenuhi konsumsi masyarakat, tetapi kebutuhan dalam daerah selalu terjaga, karena Sulteng juga mendatangkan stok dari luar daerah guna menutupi kekurangan produksi,” ujar Nelson.
Sulteng memiliki tujuh daerah sentra tanaman hortikultura bawang merah diantaranya Kabupaten Parigi Moutong, Poso, Banggai, Sigi, Morowali, Donggala dan Kota Palu.
Baca juga: Produksi gabah Sulteng 2023 capai 814 ribu ton
Komoditas ini juga memiliki varietas unggul yang telah tersertifikasi oleh Kementerian Pertanian (Kementan) yakni bawang varietas Palasa dan Tinombo digunakan sebagai bahan baku produk olahan bawang goreng.
Komoditas lokal ini diakui sebagai komoditas unggulan berdasarkan surat keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 480/Kt/LB.240/8/2004 tentang pelepasan varietas palasa sebagai unggulan nasional.Yang mana produk bawang goreng Sulteng terkenal di pasar regional maupun domestik, karena cita rasanya gurih dan banyak diminati konsumen sebagai ole-ole khas daerah.
“Meski hasil produksi petani kurang, namun di sisi lain produk ini unggul sebagai bahan baku olahan bawang goreng, artinya saling menutupi kekurangan. Kami berharap ke depan dapat menciptakan varietas-varietas unggul melalui pengembangan inovasi,” ucapnya.
Ia menambahkan, produksi bawang merah petani lokal juga menyasar pasar domestik dengan tujuan daerah yakni Kabupaten Yapen, Provinsi Papua, Kota Bandung, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat dan Jakarta. (Wan)
Baca juga : Sulawesi Tengah surplus jagung 258.115 ton tahun 2023
2 Komentar