Makassar- Peserta pelatihan peningkatan keterampilan bagi kelompok usaha menjahit bantuan keuangan khusus (BKK) Pemda Morowali Utara, menyatakan sangat berterima kasih diberi kesempatan mengikuti pelatihan.

Mereka juga bersyukur karena telah mendapatkan banyak pengetahuan selama pelatihan di Makassar dan siap mengembangkan usaha setelah kembali ke Morowali Utara.

Baca juga: DLH Morut dapat tambahan armada angkut sampah

Peserta pelatihan itu berjumlah 31 orang. Mereka terdiri dari beberapa kelompok usaha menjahit penerima manfaat program BKK Pemda Morut.
Selama seminggu lebih peserta pelatihan peningkatan keterampilan menjahit itu mengikuti pelatihan di Lembaga Pelatihan dan Kursus (LPK) AMY Tata Busana Makassar.

Baca juga: Kementerian Keuangan beri dana insentif Rp5,8 miliar kepada Pemkab Morut

Lembaga pelatihan yang berdiri sejak tahun 1985 sudah menghasilkan banyak alumni yang sukses, bahkan ada yang sudah mendirikan usaha konveksi.
Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pembinaan Masyarakat Desa Dinas PMD Kabupaten Morowali Utara, Fadlun, SE, MM, menutup secara resmi kegiatan pelatihan itu pada Minggu (14/12/2025).

Ia berharap agar kegiatan pelatihan ini tidak hanya berhenti sampai di sini, Dinas PMD akan terus melakukan monitoring dan evaluasi kepada kelompok yang telah mengikuti pelatihan agar bisa terus berkarya dan berkembang.

Baca juga: BPJS Kesehatan wujudkan desa sehat lewat program Pesiar

“Dinas PMD akan monitor terutama kelompok yang sudah memiliki sertifikat kompeten. Artinya kelompok itu telah memenuhi semua kriteria dalam hal pembuatan baju seragam sekolah dan busana lainnya,” jelasnya.

Pada kesempatan ini hadir juga Sekretaris Dinas Sosial Titin Rositawati, S.Kep, M.Kes yang mendampingi salah satu anggota penyandang disabilitas.

Dalam pelatihan ini, kelompok Edelweis dari Desa Wawondula, Kecamatan Mori Utara, mendapatkan sertifikat kelompok terbaik, karena berhasil memperlihatkan kekompakan kelompok, kerjasama tim, kesabaran dalam membimbing kelompok lain dan tepat waktu menyelesaikan pekerjaan. (RoMa)

Baca juga: Parigi dan BPJAMSOSTEK edukasi pelayanan publik Jamsostek