Pasca banjir bandang Palasa dan Tomini pemda normalisasi sungai
Parigi- Pasca banjir bandang menerjang Kecamatan Palasa dan Kecamatan Tomini pemerintah daerah (pemda) Parigi Moutong melakukan normalisasi sungai menggunakan alat berat.
“Normalisasi penting, karena lantai sungai dipenuhi sedimentasi sehingga mengalami pendangkalan, sekaligus antisipasi bila terjadi banjir susulan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong Amiruddin baru-baru ini.
Baca juga: BPBD Parigi laporkan 19 unit rumah warga rusak akibat banjir Palasa
Ia menjelaskan, penanggulangan bencana pada masa tanggap darurat memprioritaskan pemenuhan sandang dan pangan, layanan kesehatan, pembersihan fasilitas umum maupun rumah warga dari material lumpur, termasuk normalisasi sungai.
Adapun alat berat yang dikerahkan melakukan pengerukan material yakni ekskavator yang di fasilitasi Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) dan BPBD Parigi Moutong.
Baca juga: Pengangkutan sampah di Palu tetap dilakukan meski libur lebaran
“Khusus eksavator di Dinas PUPRP melakukan normalisasi sungai di Kecamatan Tomini, sedangkan ekskavator disediakan BPBD melakukan penanganan di Kecamatan Palasa,” kata ujarnya.
Ia mengemukakan masa tanggap darurat berlangsung selama 14 Hari ke depan dimulai tanggal 14 hingga 27 Maret 2025, maka semalam itu kegiatan normalisasi dilaksanakan.
Baca juga: Pemkot Palu ajak ISNU tumbuhkan kerukunan di momen Ramadhan
Kata dia banjir tidak hanya membawa sedimentasi, tetapi juga membawa material batang pohon besar dan ranting-ranting kayu dari bagian hulu, sehingga harus dibersihkan sipayabtifak menghambat aliran air.
“Bencana alam tidak bisa di tebak kapan akan terjadi, oleh sebab itu masyarakat perlu memperkuat mitigasi bencana acara mandiri guna menghindari dampak yang ditimbulkan,” ucapnya.
Baca juga: Pemerintah Parigi gelar Rakor percepatan penurunan stunting
Data sementara di laporkan BPBD setempat, sekitar 277 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang di Kecamatan Palasa dan Tomini pada Kamis (13/3), 16 KK Desa Bambasiang dan Ogoansam, Kecamatan Palasa saat ini mengungsi karena rumah mereka rusak.
Selain itu, di laporkan sekitar 19 rumah warga rusak diterjang banjir yakni empat diantaranya rusak berat dan satu rusak ringan dari 72 rumah warga Desa Ogoansam, selain itu akses jalan, listrik serta air bersih juga masih rusak.
“Eenam rumah hanyut, enam rusak ringan dan tiga rusak berat di Desa Bambasiang, sedangkan akses jalan, listrik dan air bersih juga masih rusak, ” kata Amiruddin menuturkan. (Wan)
Baca juga: Program BKK Morut dipastikan tidak terdampak efisiensi anggaran
Tinggalkan Balasan