Palu- Analisis biaya manfaat atau cost benefit analysis rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab-rekon) bencana penting di dokumenkan guna mengetahui sejauh mana manfaat efektivitas manfaat kegiatan tersebut.

“Cost benefit analysis sebagai metode untuk menilai efektivitas biaya dan manfaat dari kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi yang telah maupun akan dilakukan dalam konteks penanggulangan bencana,” kata Kepala BPBD Kota Palu Presley Tampubolon di Palu, Kamis (15/5/2025).

Ia mengemukakan penanggulangan bencana di Kota Palu pasca gempa 2018 menjadi pilot project Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terutama hunian tetap (huntap) korban gempa, tsunami dan likuefaksi di Kelurahan Talise salah satu lokus utama.

Oleh seba itu, kunjungan BNPB dan Duta Besar Swiss untuk Indonesia ke ibu kota Sulteng sangat penting bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Palu untuk penguatan pencegahan dan penanggulangan bencana ke depan.

“Kami senang Kota Palu menjadi salah satu percontohan kajian kebencanaan, ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun ketangguhan penanggulangan bencana melalui kerja sama Pemerintah Swiss melalui Swiss Development Cooperation (SDC), ” ujarnya.

Ia menjelaskan, dari kegiatan itu akan menghasilkan dokumen-dokumen kajian yang memperhitungkan berapa besar pembiayaan yang telah dikeluarkan untuk pemulihan bencana dan berapa besar manfaat yang diperoleh.

Kemudian hasil kajian ini dapat menjadi acuan dalam menentukan kegiatan yang paling sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pemerintah.

“Kota Palu salah satu daerah rawan bencana alam. 2018 salah satu peristiwa alam yang dahsyat menimpa Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan sebagian Parigi Moutong, maka langkah-langkah pembangunan ke depan harus berbasis mitigasi,” tutur Presley.

Diharapkan, hasil dari kegiatan itu akan menjadi model bagi pengembangan strategi pemulihan dan mitigasi bencana yang lebih efektif dan efisien di masa mendatang.

“Hasil kajian dilakukan BNPB tentunya dapat menjadi bahan rujukan untuk pembangunan daerah ke depan,” kata dia. (Wan)