Kupas tuntas literasi keuangan sebagai kunci keluarga tangguh
Kolonodale- Bupati Morowali Utara (Morut) Dr. dr. Delis Julkarson Hehi, MARS secara resmi membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PKK Kabupaten Morowali Utara Tahun 2025 yang digelar di Ruang Pola Kantor Bupati baru-baru ini.
Rakerda tahun ini mengusung tema “Bergerak Bersama PKK, Mewujudkan Kabupaten Morowali Utara yang Sehat, Cerdas, dan Sejahtera Menuju Indonesia Emas 2045.”
Dalam sambutannya, Bupati Delis menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran TP-PKK yang dinilai telah menunjukkan kinerja dan dedikasi tinggi dalam mendukung berbagai program pembangunan daerah.
“PKK telah memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan visi-misi Kabupaten Morowali Utara yang Sehat, Cerdas, dan Sejahtera, sekaligus menjalankan amanat Asta Cita Presiden,” ujar Bupati.
Baca juga: 23 titik layanan penukaran uang di Sulteng disiapkan BI lewat Serambi
Ia menegaskan bahwa penguatan peran PKK perlu terus dilakukan agar program yang dijalankan semakin berdampak luas bagi masyarakat.
“Tahun 2026 nanti akan kita mulai rapat koordinasi di tingkat kecamatan. Tujuannya agar setiap persoalan yang muncul dapat dipahami bersama dan program prioritas pemerintah bisa tersinkronisasi dengan OPD terkait,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua TP-PKK Morut, Ny. Febriyanthi H.D.J Hehi, S.Si, Apt menekankan bahwa Rakerda merupakan momentum konsolidasi sekaligus evaluasi pelaksanaan program PKK.
“Kita perlu menyelaraskan pemahaman dan konsistensi dengan Rakernas, terutama terkait Rancangan Induk Gerakan PKK 2025–2029, strategi daerah, dan petunjuk teknis tata kelola kelembagaan,” ungkapnya.
Baca juga: BEI catat investor pasar modal di Sulteng meningkat signifikan
Ia berharap 250 peserta yang hadir dapat memberikan gagasan inovatif sebagai solusi berbagai persoalan masyarakat.
Usai pembukaan, Bupati Delis kemudian membawakan materi pembekalan mengenai literasi keuangan keluarga bagi seluruh peserta. Sesi ini dipandu langsung oleh Ketua TP-PKK Morut, Febriyanthi Hongkiriwang, yang bertindak sebagai moderator.
Dalam materinya, Bupati Delis menegaskan bahwa literasi keuangan adalah fondasi ketahanan keluarga. Ia mengungkap data Pengadilan Agama tahun 2024 yang mencatat 446 ribu kasus perceraian di Indonesia.
“Sebagian besar perceraian terjadi karena persoalan ekonomi dan ketidakseimbangan pemasukan serta pengeluaran. Masalah ekonomi sering menjadi akar pertengkaran rumah tangga,” tegasnya.
Bupati menyoroti pola hidup konsumtif yang kerap menjebak keluarga, serta menawarkan rumus pengelolaan keuangan 50-30-20 (kebutuhan, keinginan, tabungan/investasi).
“Kalau rumus ini dijalankan dengan disiplin, keluarga kita akan jauh lebih stabil secara finansial,” ujarnya.
Baca juga: Pemprov Sulteng perlu susun regulasi khusus durian tunjang investasi
Ia juga memberikan pemahaman tentang perbedaan aset dan liabilitas yang menurutnya sering disalahartikan.
“Aset itu yang menambah uang ke kantong kita. Liabilitas justru mengambil uang dari kantong,” jelasnya.
Sebagai moderator, Febriyanthi Hongkiriwang menegaskan pentingnya literasi finansial diterapkan hingga tingkat keluarga.
“Ketahanan keluarga dimulai dari rumah. Jika keuangan dikelola dengan baik, maka keluarga akan lebih sehat dan harmonis,” ujarnya.
Bupati Delis juga mengajak anggota PKK mulai membangun aset produktif, termasuk memanfaatkan pekarangan rumah untuk tanaman sayur, rica, atau hidroponik. Ia mencontohkan keberhasilan kantor camat yang menanam rica hingga menghasilkan lebih dari 100 kilogram untuk membantu biaya operasional kantor.
Ia turut membagikan pengalaman pribadi dalam membangun aset sebelum membeli barang konsumtif, seperti ketika membeli dua mobil Hilux untuk disewakan sebelum membeli mobil listrik.
“Dari uang Rp300 juta, saya bisa mendapatkan tiga mobil, bukan satu,” ungkapnya.
Di akhir materi, Bupati Delis menegaskan tiga prinsip utama pengelolaan keuangan keluarga yakni kelola keuangan pribadi secara disiplin, pahami perbedaan aset dan liabilitas, dan fokus membangun aset dan hindari liabilitas konsumtif.
“Kalau kita ingin keluarga yang kuat, kita harus paham cara mengelola uang,”pungkasnya. (RoMa)

Tinggalkan Balasan